JAKARTA, Beritalima.com– Tahun lalu pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik 9,4 persen dari angka Rp 179,5 triliun 2019 menjadi Rp 196,4 triliun.
Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamuddin mengatakan antusiasnya dengan kenaikan itu. “Tahun ini naik menjadi Rp 253 triliun,” kata Sultan dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Rabu (11/2).
Dengan kondisi ambruknya ekonomi kita akibat dari wabah pandemi virus Corona (Covid-19), kata Sultan, langkah Pemerintah menambah dana KUR tahun ini menjadi Rp 253 triliun sangat tepat. “Kita bisa melihat bagaimana tekanan ekonomi saat ini justru sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” ujar Sultan.
Senator dari Provinsi Bengkulu itu, yakin bila fasiltas KUR tersebut dimanfaatkan masif, maka geliat ekonomi akan tumbuh positif serta berdampak langsung kepada pemulihan ekonomi nasional.
Senator muda ini juga menginginkan dengan ketersediaan dana yang ada sebagai perhatian terhadap pemulihan UMKM, pemerintah dan pihak perbankan mesti mendorong penyerapan dana di sektor UMKM dapat berjalan cepat.
“Pemerintah, perbankan dan lembaga pembiayaan perlu melakukan sinergisitas dalam percepatan penyaluran KUR. Dan, juga sosialisasi program-program stimulus juga harus digencarkan agar pihak UMKM mendapatkan informasi yang tepat terhadap langkah Pemulihan Ekonomi Nasiona (PENl) yang sedang dilakukan,” tambah dia.
Selain peningkatan bantuan dana KUR yang diberikan pemerintah terhadap pelaku UMKM, Sultan meminta pendampingan terhadap peningkatan kualitas produk UMKM harus terus diupayakan agar dapat bersaing dengan produk impor.
“Pemerintah harus sungguh-sungguh memberikan ruang dan tempat kepada produk UMKM agar dapat di distribusikan kepasar domestik secara masal, serta diutamakan dalam belanja pemerintah, BUMN dan Korporasi besar,” tegas dia.
Sultan berharap seluruh pihak penyalur untuk dapat mempermudah para pelaku UMKM dalam mendapatkan dana KUR tersebut. Sebab menurut dia, selain UMKMĀ menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja, UMKM juga memiliki peran yang sangat krusial dalam perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memiliki kontribusi 60,3 persen total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. (akhir)