SIDOARJO, Beritalima.com|
Kunjungan reses tahap III tahun 2021 yang dilakukan oleh ketua DPRD provinsi Jatim Kusnadi SH MHum di lapangan desa Sidokepung, Buduran Sidoarjo, mendapatkan apresiasi warga. Para konstituen begitu antusiasnya menyambut kehadiran orang nomor satu di gedung Indrapura tersebut.
Bahkan sebagian besar para tamu undangan mengenakan seragam klub bola voli Suryajaya. Dalam maraknya suasana yang meriah itu, disamping warga berebut mengajukan berbagai pertanyaan dan permohonan, mereka juga ingin berfoto bersama dengan ketua DPRD provinsi Jatim ini.
Menghadapi hal tersebut, Kusnadi juga memberikan apresiasi kepada masyarakat warga desa Sidokepung. Dalam pengakuannya Kusnadi menyatakan pihaknya sangat senang bahwa warga desa mempunyai kegiatan positif, bahkan ada beberapa warga yang sudah menjadi atlet internasional, dan saat ini kedua bintang sepakbola jebolan desa Sidokepung tersebut, menjadi pemain yunior sebuah klub sepakbola di negara Belanda.
“Semangatnya luar biasa. Anak-anak muda di sini yang bergabung dalam suatu organisasi bola voli dan sepakbola, mereka adalah calon atlet-atlet yang kita banggakan. Mereka mengharapkan ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah.
Sebenarnya yang tadi disampaikan oleh pelatihnya bahwa semakin lama berpartisipasi adik-adiknya semakin banyak, sehingga mereka juga membutuhkan sarana dan prasarana untuk latihan. Baik berupa infrastruktur maupun perlengkapan alat olahraga, seperti net, bola voli dan bola sepak,” terang politisi PDIP ini.
“Sarana pendidikan ini juga penting, ada pendidikan dasar
secara teori, maupun praktek langsung di lapangan. Pendidikan formal bahwa pendidikan olahraga ini kan juga menjadi sarana untuk mendidik jiwa mereka. Pemerintah itu harus turut serta dalam rangka memberikan yang terbaik untuk bakat dan potensi yang mereka miliki. Kita harus dorong semangat perjuangan yang mereka kobarkan,” sambung Kusnadi.
Kusnadi menuturkan, baik pelatih sepakbola maupun pelatih bola voli, mereka membutuhkan fasilitas untuk
menunjang kegiatan mereka.
Seperti mereka harus bertanding antar klub di luar, mereka butuh sarana transportasi, maka sudah seharusnya kita membantu menyediakan sarana tersebut.
“Sudah saya sampaikan kepada pengurus klub apa yang bisa saya bantu, kalau misalnya mereka membutuhkan sarana transportasi karena mereka juga kadang diajak latih tanding ke daerah-daerah lain, DPRD itu kan punya bus, itu kan bisa digunakan mereka kapanpun mereka membutuhkan,” lanjutnya.
Kusnadi mengungkapkan, sarana indoor membutuhkan biaya yang besar, tentunya itu ya perlu dipikirkan oleh pemerintah. Kita berusaha untuk mendapatkan support
dari pemerintah agar Sidoarjo bisa mencetak atlet-atlet nasional, syukur-syukur jika bisa meng-internasional.
“Anggaran dana aspirasi, tentu kita akan bantu. Saya ingin membangkitkan semangat gotong royong, seperti rencana membangun lapangan voli di lapangan ini, pelatih minta 2 lapangan indoor. Karena pesertanya semakin lama semakin banyak, dan akhirnya menjadi tempat titipan dari orang-orang tua untuk mendidik anak-anaknya melalui kegiatan olahraga. Bagus sekali, kenapa kita tidak bergotong-royong untuk bersama-sama membangun lapangan indoor bola voli. Warga masyarakat bergotong royong membantu tenaga, sementara mereka para pengurusnya membantu pikiran dan tenaga mereka dengan melatih anak-anak itu. Jadi ada kegotongroyongan yang bersinergi. Kita bersama-sama menciptakan generasi emas untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.(Yul)