Kyai Muda Dukung Pabrik Semen di Rembang, Ini Alasannya

  • Whatsapp

REMBANG, beritalima.com – Forum Silaturahim Kyai Muda (FSKM) Jawa Tengah ikut mendukung berdirinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang. Alasan mereka, karena pabrik yang didirikan di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dukungan tersebut disampaikan Ketua Bidang Media FSKM Jateng, KH Anis Maftuhin, di sela acara Pelantikan Pengurus FSKM di Pondok Pesantren Al Anwar III, Kecamatan Sarang, Rembang, kemarin. Dia menegaskan, pengurus FSKM mendukung berdirinya pabrik semen di Kabupaten Rembang.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Wali di Salatiga ini, bentuk dukungan yang FSKM berwujud dorongan moral agar pabrik semen di Rembang tetap berjalan.

“Kami memberikan dorongan moral agar pabrik semen di Rembang bisa tetap berjalan, sehingga umat kami bisa mendapatkan peluang lapangan pekerjaan. Masalah semen, untuk kepentingan maslahat atau kebaikan bersama, maka kami dukung,” ujarnya..

Ia meminta konflik hukum yang saat ini sedang terjadi terkait pendirian pabrik semen di Kabupaten Rembang tidak dipolitisasi. Ia berharap, situasi yang terjadi di lapangan terkait pendirian pabrik semen bisa dilihat secara obyektif.

“Soal pabrik semen, FSKM Jateng tidak ingin terlibat dalam polemik yang tidak produktif. Kami sesuaikan dengan visi misi kami. Karena semen untuk kebaikan bersama, maka kami dukung,” kata dia.

Sementara itu Dewan Pembina FSKM Jateng, KH Idror Maimun, mengatakan, karena PT Semen Indonesia adalah BUMN, otomatis orang yang memiliki rasa cinta kepada tanah air atau nasionalisme seharusnya memberikan dukungan terhadap perusahaan itu.

Apalagi, lanjutnya, keuntungan perusahaan plat merah itu secara keseluruhan untuk kemajuan Negara Indonesia. Sehingga, semestinya pabrik semen milik PT Semen Indonesia yang dibangun di Rembang itu harus tetap berjalan.

“Semen Indonesia itu milik negara. Maka, otomatis orang yang memiiki rasa nasionalisme mustinya mendukung Semen Indonesia,” tandasnya. (Ganefo)

Teks Foto: KH Anis Maftuhin (kiri) dan KH Idror Maimun (kanan).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *