SURABAYA, Beritalima.com|
Masih digunakannya mesin berbahan bakar sumber energi konvensional untuk budidaya ikan bandeng, kurang bisa mendukung untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Oleh sebab itu, Laboratorium Simulasi Sistem Tenaga (SST) Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pengabdian kepada masyarakat (abmas) dengan membuat teknologi pompa air bertenaga surya menggunakan Maximum Power Point Tracking (MPPT) untuk pengairan tambak ikan bandeng.
Salah satu anggota tim Abmas, Annas Abrori Ramadhani Harsin menjelaskan, pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, tersebut bertujuan membantu petani tambak untuk mengairi tambaknya menggunakan sumber daya energi terbarukan.
Annas melanjutkan, Abmas yang diketuai oleh Dr Eng Rony Seto Wibowo ST MT ini menggunakan teknologi panel surya photovoltaic (PV) yang memungkinkan pompa ini bekerja secara mandiri. Alat ini bisa digunakan tanpa memerlukan sumber daya lain seperti listrik PLN maupun bahan bakar solar.
“Kami menggunakan sumber energi cahaya matahari yang selalu tersedia dan disertai dengan adanya manajemen daya lewat MPPT,” terang Annas.
Dengan adanya teknologi MPPT, pompa ini dapat mengoptimalkan proses pada penggunaan dan penyimpanan energi dari panel surya. Sehingga, pompa ini dapat tetap digunakan di malam hari lewat penyimpanan daya yang dilakukan waktu siang hari.
“MPPT dapat mengubah sifat saluran baterai yang awalnya output menjadi input energi yang kemudian dapat menyalakan pompa aerator tambak,” sambungnya.
Annas mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan untuk mengairi tambak selama 10 tahun akan lebih murah bila menggunakan pompa air berbasis sel surya. Selain itu, alat yang ramah lingkungan ini hanya membutuhkan biaya perawatan untuk pemeliharaannya.
“Karena tidak membutuhkan biaya lain seperti untuk bahan bakar, pompa ini memungkinkan petani tambak mengalokasikan biaya tersebut untuk pengembangan di sektor lainnya,” lanjutnya.
Mahasiswa angkatan 2018 ini menyampaikan bahwa pengabdian kepada masyarakat yang telah dipersiapkan sejak Agustus lalu ini mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Warga secara antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan demonstrasi yang dilakukan oleh tim Abmas dari Laboratorium SST ITS ini.
“Warga menilai pengoperasian dan pemeliharan pompa ini terbilang mudah, kendati demikian kami tetap akan siap sedia membantu warga melalui platform Whatsapp (WA),” papar mahasiswa asal Madiun ini.
Annas berharap bahwa kegiatan Abmas ini dapat mendorong masyarakat terutama petani tambak ikan bandeng untuk bisa menerapkan teknologi yang berbasis ramah lingkungan.
“Semoga nantinya teknologi serupa dapat digunakan tidak hanya di wilayah Gresik, tetapi juga di wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia,” pungkasnya.(yul)
Caption:
Foto bersama perwakilan petani tambak ikan bandeng, Dr Rony Seto Wibowo ST MT, dan anggota tim Abmas dari Laboratorium SST ITS