SENTANI – Penolakan rencana kedatangan Anies Baswedan ke Papua esok Kamis (8/12) menuai berbagai penolakan. Salahsatunya dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan Pemuda Tabi wilayah Gremi Nawa Kabupaten Jayapura.
Penolakan kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta ini lebih pada takerecord Anies yang juga mendeklarasilan maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Martinus Kasuay, SE, koordinator Tokoh adat dan intelektual Grime Nawa mengaku jika pihaknya tidak simpatik dengan sosok Anies Baswedan atas latar belakangnya yang dinilai tidak mencerminkan Nasionalisme.
“Masyarakat adat Tabi wilayah Grime Nawa, menolak Anies Baswedan di Tanah Papua, karena ideloginya bertentangan dengan nilai-nilai adat budaya kami,”kata
Anies juga dinilai memiliki haluan garis keras yang dikatakan tidak tepat jika memimpin masyarakat Indonesia yang plural.
“Indonesia ini berbagai macam suku ras dan agama, dan untuk menjadi pemimpin negara atau Presiden dia harus mampu merangkul perbedaan itu, harus memiliki jiwa kenegarawanan. Kami menilai beliau berhaluan garis keras dan tidak nasionalis,”ucapnya lagi.
Atas ini, adat Grime Nawa menilai sosok Anies Baswedan belum tepat memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Menurut kami lebih baik Anies Baswedan tidak mencalonkan diri sebagai calon Presiden 2024. Urus Jakarta saja belum bisa, bagaimana urus Indonesia yang besar ini. Sehingga kami adat Grime Nawa menolak tegas kedatangan Anies Baswedan di Papua khususnya di Tanah Tabi,”tegasnya.
Untuk diketahui, sesuai jadwal diperoleh, setelah esok tiba, Anies akan melakukan serangkaian kegiatan di Kota dan Kabupaten Jayapura hingga Sabtu (10/12).
Anies dijadwalkan meresmikan kantor DPW Nasdem Papua, kemudian menghadiri Natal Bersama Nasdem Se- Indonesia di Auditorium Uncen, melakukan pertemuan dengan Paguyuban dan berkunjung ke pasar mama-mama Papua. Dan pada Minggu (11/12) Anies dijadwalkan terbang kembali ke Jakarta.