Lamongan Butuh Sosok Gajahmada Baru

  • Whatsapp
Drs. KH Abdulloh Faqih, SH, MH

LAMONGAN, beritalima.com | Tokoh muda yang visioner, trengginas berpengaruh, ada yang mengatakan keturunan Bupati pertama Lamongan, yaitu Mbah Lamong yang makamnya di sekitar Pendopo. Namun ada juga yang mengatakan titisan Mahapatih Gajah Mada. Apakah yang dimadsud Drs. KH Abdulloh Faqih, SH, MH, yang merupakan pemuda asli Lamongan dari Dukuh Dandangan, Desa Dlanggu Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Tahun 2005, sosok Abdullah Faqih pada masa Pilbub Masfuk periode kedua, ia muncul sebagai cabub didukung 17 parpol. Menurut mbah Kyai Saeran Sugio, andai wakilnya dari ex PDIP saat itu tidak menghilang mendadak alias tidak muncul pada saat akhir daftar di KPUD, hampir pasti Faqih menjadi rebutan dan idola rakyat.


Bak muncul mendadak langsung disambut puluhan parpol dan sejumlah elemen masyarakat. Tokoh pemuda saat itu dan tokoh spiritual  yang sangat terkenal di Lamongan, Gus Fatah, padepokan Al Ihlas Dandangan yang pengaruhnya merata di seluruh pelosok Lamongan karena Gus Abdul Fatah saat itu sosok yang mirip Gajah Mada. Orangnya besar badanya kekar ilmu kanoraganya tinggi dan terkenal bisa diberikan oleh Alloh sebagai sosok supranatural ahli mengobati berbagai macam penyakit dan ahli beladiri yang muridnya ada di setiap kecamatan dan desa di seluruh Lamongan.


Menurut Kyai Saeran Sugio, yang juga sahabat Gus Fatah juga sahabatnya Abdullah Faqih, bahkan gambar Kyai Faqih sampai sekarang masih terpampang di depan rumah Kyai Saeran, di Dukuh Gampang Desa Sekarbagus.


Sosok KH Abdulloh Faqih memang punya kesamaan nama dengan almaghfurlah Kyai Langitan yang sangat terkenal itu. Ternyata memang ada keterkaitan dengan Langitan. Dimana abahnya Kyai Faqih ternyata anak angkat KH Abdul Hadi Almaghfurlah yang merupakan ayah angkatnya KH Abdulloh Faqih Langitan.


“Jadi kedua Kyai Abdullah Faqih ini sama sama punya juliukan kyai yang Langitan, kyai yang ilmunya sak langit dan satunya kyai bumi wetan karena merasa ilmunya hanya sak bumi,” tutur Abdullah Faqih saat di kantor Da’i Muda Jatim di Jl Dukuh Kupang Barat IX No 21 Surabaya.


Dalam kesempatan lain, KH Hasib Wahab Hasbullah di pondok Darut Taqwa Suci Bunga Gresik, mengatakan, bahwa KH Abdulloh Faqih dari Lamongan, disebut kyai Abdulloh Faqih Bumi Wetan. Lanjut KH Hasib Wahab Hasbullah yang putra pahlawan nasional dari Jombang, bahwa kang Faqih benar benar sosok trengginas yang visioner, pernah menyelenggarakan haul akbar pahlawan nasional minta restu Gus Dur dan mengundang 1000 penghafal Alqur’an dan Gubernur bupati walikota se Indonesia di tugu pahlawan saat 10 November yang berbaur dengan rakyat dan terlaksana pada tahun 2009 yang saat itu di hadiri juga oleh Pak De Karwo teman sekelas Kyai Faqih di S2 Ubaya Fakultas Hukum.


Sementara itu, Faqih mengatakan, terkait pilbub Lamongan, ia mengaku hanya sebagai pengamat. “Lamongan butuh orang seperti saya dulu. Sosok prmberani yang siap diluar partai berani tampil. Saya prediksi Lamongan rakyatnya sudah tidak melihat partsi lagi dan dari organisasi apa, tapi mana yang muncul dari rakyat itulah yang akan menguat dan bisa mengalahkan yang di usung partai besar sekalipun. Ingat, Masfuk dua kali pereode menang dengan Partai kecil, tapi mampu meraih suara besar,” ucapnya.


Lebih lanjut Abdullah Faqih yang juga mantan calon Bupati Lamongan mengatakakan, Kabupaten Lamongan butuh sosok Gajah Mada.
“Anda perlu tahu, Gajah Mada itu lahir di Made Lamongan. Gajah Mada itu sosok pemberani asal Lamongan. Tidak pernah patah semangat dan sampai mati tetap sebagai patih. Sikap kesatrianya dan di Republika sebuah buku yang berjudul Wong Jatim yang berpengaruh dari  100 orang di tengahnya nama Kyai Faqih salah satunya. Sosok Faqih adalah idola orang Lamongan karena  santun dan pemberaninya mengkritik penguasa Lamongan dari mulai Masfuk Fadli dan Kartika Hidayati yang juga bakal calon bupati Lamongan saat ini yang banyak dikritik karena diduga ada indikasi bermain dengan penyelenggara Pilkada.


“Untuk menjadi bupati memang perlu banyak sedekah. Harus banyak duwit. Jujur iya, tapi tidak segalanya, Ingat, kekuasaan yang diberikan tidak bisa buat memaksa ASN atau PNS memilih salah satu paslon nantinya,” pungkasnya. (*).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait