LAMONGAN, beritalima.com – Sukses membuka kawasan pertanian jagung modern seluas 100 hektare di Kecamatan Solokuro yang menghasilkan produktivitas 10,6 ton perhektare pada tahun 2016, Pemkab Lamongan tahun 2017 melakukan program serupa dengan memanfaatkan lahan yang lebih luas, yakni 10 ribu hektare.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikulturan dan Perkebunan Lamongan, Aris Setiadi, Kamis (9/3) mengatakan, musim tanam tahun ini sasaran luas tanam jagung sebenarnya 65.250 hektare. Seluas 10.000 hektare di antaranya, dijadikan kawasan jagung modern yang tersebar di 12 kecamatan.
Selain Kecamatan Solokuro, beberapa kecamatan lain yang dijadikan kawasan jagung modern di Lamongan di antaranya, di Kecamatan Paciran, Brondong, Laren, Kedungpring, Sugio, Modo, Mantup, Sambeng, Ngimbang, Sukorame, dan Bluluk.
Dikatakannya, produksi jagung Lamongan di tahun 2016 di lahan seluas 62.737 hektare telah mencapai 372.162 ton, dengan produktivitas rata-rata 6,05 ton perhektare. Ini membuktikan, terjadi peningkatan dibanding produksi tahun sebelumnya, yang hanya tercatat sebesar 323.549 ton dengan produktivitas rata-rata hanya mencapai 5,8 ton per hektare. Ini berarti naik 15 persen dibanding produksi tahun sebelumnya.
Pengembangan lahan jagung modern di Lamongan, bermula dari kunjungan Bupati Lamongan, Fadeli ke Amerika Serikat akhir tahun 2016 lalu. Saat itu Bupati mengajak Kepala Desa Solokuro Sholahudin. Dalam lawatan yang dipimpin Kepala Balitbang Kementerian Pertanian, Achmad Rachman itu, Bupati Lamongan diajak berkeliling ke beberapa sentra teknologi pertaian, negara bagian IOWA serta berkomunikasi dengan pemangku kebijakan di Los Angeles.
Rombongan Pemkab Lamongan saat itu diterima secara khusus Duta Besar Indonesia untuk AS di Washington DC Budi Bowoleksono. Saat mengunjungi sejumlah sentra pertanian modern di AS, rombongan dipandu Rindayuni Triavini, Atase Pertanian KBRI di Washington DC.
Penerapan teknologi di AS mampu mencapai produktivitas jagung 11 -16 ton per hektare dengan efisiensi 40 persen. Pengetahuan dari Amerika tersebut kini bisa memberi jalan bagi sejahteranya petani Lamongan.
Usai dari AS, Pemkab Lamongan langsung menyusun road map industri jagung modern dan membangun kawasan percontohan seluas 100 hektarw. Kawasan tersebut dengan memanfaatkan bioteknologi di Taman Teknologi Pertanian (TTP) di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro dan sekitarnya.
Sebelumnya, komitmen Pemkab Lamongan yang makin serius mengembangkan jagung melalui pola pertanian modern memikat Menteri Pertanian, Amran Sulaiman untuk ingin mengetahuinya secara langsung.
Pada, Selasa (7/3) Menteri Pertanian melakukan Panen Raya Padi dan Serap Gabah Petani di Desa Tritunggal Kecamatan Babat/Lamongan juga mencanangkan Lamongan sebagai lumbungnya benih jagung nasional. Dia juga akan mendorong ekspor benih Jagung dari Lamongan pula. Kementan bakal memberikan bantuan dalam packaging produk benih. Sehingga bisa dijual dengan harga Rp 75 ribu perkilogram. (jal)