Lampu Jalan Mati 2 Tahun di Cluring, Warga Resah: Kecelakaan dan Begal Mengintai di Kegelapan

  • Whatsapp
Foto: Lampu jalan mati dan rusak dijalan kabupaten Banyuwangi hampir 2 tahun tak tersentuh perbaikan. (Doc,Rony B5)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Sudah hampir dua tahun, lampu penerangan jalan umum (LPJU) di jalur perbatasan Desa Tamanagung dan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, dibiarkan padam. Lampu-lampu yang dulu terpasang rapi kini banyak yang rusak, bahkan ada yang sampai tergelantung lepas tak terurus.

Padahal, jalan sepanjang hampir 2 kilometer itu dibangun Dishub pada tahun 2018 dengan harapan memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan. Namun kini, kondisi sebaliknya justru dirasakan warga.

Bacaan Lainnya

Imam, salah seorang warga setempat, mengaku sudah terlalu sering melihat kecelakaan akibat jalan gelap di jalur itu, terutama saat malam hari.

“LPJU ini mati sudah hampir 2 tahun. Di jalur depan rumah saya ini agak ningkung. Kalau malam, pengendara motor tidak melihat jelas jalan berbelok, sering terjadi kecelakaan,” ujarnya.

Bukan hanya rawan kecelakaan, kegelapan jalan juga membuat warga semakin takut. Imam bercerita, di area persawahan bagian selatan jalan itu, pernah ada warga yang menjadi korban begal.

Foto: Jalan nampak gelap jika malam mulai datang, warga diteror kecelakaan dan begal. (Doc,Ron/B5)

Keluhan serupa disampaikan oleh Budi Brong, Kepala Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung. Ia mengaku warganya kerap mengeluhkan kondisi gelap gulita jalan tersebut. Pihaknya pun berulang kali melaporkan ke Dinas Perhubungan, namun hingga kini tak kunjung ada perbaikan.

“Susah sering saya melaporkan ke dinas terkait soal matinya lampu LPJU di wilayah Sumberwaru ini. Tanggapan mereka seolah merespon, tapi sampai hari ini tetap tidak ada tindakan. Lampu tetap mati,” ungkapnya.

Seorang ibu rumah tangga, Siti (43), bahkan mengaku selalu diliputi rasa cemas saat anaknya pulang mengaji pada malam hari. “Kalau dengar suara motor lewat, hati saya berdebar-debar. Saya takut anak saya jatuh atau jadi korban kejahatan di jalan gelap itu. Rasanya seperti berjalan di lorong tanpa ujung,” tuturnya.

Kini warga hanya bisa berharap agar pemerintah segera menyalakan kembali lampu jalan itu. Karena bagi mereka, cahaya bukan sekedar penerang jalan, melainkan juga penerang harapan. Setiap malam yang dilalui dalam gelap adalah malam penuh kecemasan, di mana langkah terasa was-was, perjalanan tak lagi aman, dan doa-doa mereka hanya satu: agar kegelapan itu segera berganti dengan terang.(Ron//B5)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait