MALANG – Masalah lingkungan menjadi sebuah isu yang dewasa ini telah cukup banyak menyita perhatian masyarakat. Permasalahan lingkungan seperti pencemaran oleh limbah tidak hanya mempengaruhi keseimbangan alam namun juga berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Metha Gema Rosyendra telah membuat produk inovasi yang memadukan antara limbah kayu dan serbuk kayu menjadi lampu tidur yang cantik, bernilai jual dan tentunya ramah lingkungan.
Lampu tidur tersebut diberi nama Landscape Night Lampyang dalam produksinya bekerja sama dengan Teras Kayu Malang di Kepanjen pada awal bulan Mei 2019.
Landscape Night Lampperkenalkan nuansa panorama bentang alam nusantara yang mempesona melalui lukisan indah yang dibuat oleh orang yang ahli di bidangnya.
Selain itu, produk dilengkapi dengan lampu tumblr dan LED untuk membangun suasana seperti di alam terbuka yang memberikan kesan ketenangan.
Penggunaan lampu tumblr dan LED ini diharapkan mampu untuk mendukung gerakan hemat listrik karena daya yang dibutuhkan lebih hemat daripada bola lampu pada umumnya dan tentunya mampu meningkatkan kualitas tidur.
Landscape Night Lampdirancang dengan menggunakan bahan dasar dari limbah kayu palet pinus yang sudah tidak dimanfaatkan lagi oleh industri meubel yang dianggap sebagai limbah yang mencemari lingkungan di sekitarnya dan berakhir dengan dibakar begitu saja.
Guna mempercantik tampilan maka pada lampu tidur dilukis dengan keindahan dari panorama bentang alam Indonesia yang menakjubkan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mencintai kekayaan alam di Bumi Nusantara.
Landscape Night Lamp dibuat dengan tujuan untuk mengurangi limbah dan zero wastesehingga setiap bagian dari kayu dapat dimanfaatkan dengan optimal tanpa mencemari lingkungan disekitarnya.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Juswandi Ketua Umum Komunitas Pecinta Lingkungan SOBI (Sobat Bumi) Malang mengatakan bahwa, berdasarkan pengalamannya di lapangan, banyak dijumpai limbah kayu meubel ataupun bangunan baik berupa batangan maupun serbuk kayu.
Dan sudah tidak dimanfaatkan lagi dan hanya berakhir di pinggiran sungai sebagai sampah yang mengganggu sistem drainase dan ekosistem sungai.
Tohu Sukirno selaku pemilik dari UD. Tohu Srijaya yang bergelut di bidang industri pengolahan kayu sangat antusias dalam menanggapi ide kreatif dari Tim POWW.
Menurutnya, “untuk sekarang ini sudah saatnya muncul ide-ide kreatif dalam penanggulangan pencemaran lingkungan sehingga tiap bagian dari suatu material bisa dimanfaatkan semuanya dan tidak ada yang terbuang sia-sia salah satunya dalam bentuk lampu tidur yang unik dan menarik ini,” ungkapnya.
Pemanfaatan limbah kayu selain untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan, juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan dalam industri kreatif.
Rencana keberlanjutannya akan menggandeng UMKM di kecamatan Junrejo kota Batu dengan tujuan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Landscape Night Lampjuga mendapat sambutan positif dari pasar, hal ini dibuktikan dengan adanya tanggapan dari Suparno pemilik Villa OYO 007 Malang, “produk ini sangat unik dan menarik namun tidak saya duga ternyata terbuat dari limbah kayu, karena tampilan dari produknya terlihat rapi dan bagus,” pungkasnya.
Sumber : Johan Azrul Farid – Mahasiswa Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang (UM)