PINRANG,BERITA LIMA – Masuk bulan mitigasi bencana di Oktober ini, turut dirayakan oleh warga desa Paria, Kecamatan Duampanua, melalui Pemerintah Kabupaten Pinrang dengan konsep penanaman 700 mangrove.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Pinrang, Ahmadi Akil, Dandim 1404 Pinrang Letkol Inf. Abdullah Muhua dan Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono serta Senior Executive Dewas HAKLI Pusat juga mantan Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Johny Sumbung.
Bupati Pinrang, Ahmadi Akil, menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
“Menjaga bumi itu sangat penting,” ujarnya.
Ahmadi Akil mengatakan penanaman mangrove ini diharapkan dapat mencegah terjadinya abrasi dan menjadi langkah nyata dalam mitigasi bencana di wilayah pesisir.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi risiko bencana alam,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang, DR. Rhomy R.M. Manule, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk mitigasi bencana melalui upaya vegetasi.
“Penanaman mangrove ini adalah bagian dari mitigasi bencana dengan pendekatan vegetasi, yang dimulai dari daerah pesisir. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi risiko abrasi dan meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim,” ungkapnya.
Melalui kerja sama BNPB, TNI, Polri serta pemerintah Kabupaten Pinrang berharap dapat terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir dan berkontribusi aktif dalam upaya mitigasi bencana.
“Penanaman mangrove di pesisir pantai ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, mengingat pentingnya mangrove sebagai pelindung alami wilayah pesisir sekaligus pendukung ekosistem laut,” pungkasnya.
Sumbung menambahkan, program mitigasi yang dilakukan oleh BPBD kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini, adalah bagian dari kegiatan memasuki bulan peringatan pengurangan resiko bencana yang diperingati setiap bulan Oktober dan tahun ini diperingati di Aceh.
” Terkait program ini adalah program BPBD untuk mengajak masyarakat melakukan kegiatan mitigasi dan vegetasi di daerah-daerah yang berpotensi bencana. Dalam hal ini, di pesisir pantai, daerah aliran sungai dan di lereng-lereng gunung,” sebutnya. (ulin)