KUPANG, beritalima.com – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) merupakan wadah koordinasi antar instansi dan stakeholder berperan penting dalam meningkatkan akses keuangan dan perekonomian daerah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Sekda NTT, Ganef Wurgiyanto, dalam acara Pertemuan Bakohumas Lingkup Pemprov NTT, Selasa, (28/9) di Hotel Ima Kupang.
Selain itu, pembentukan TPKAD untuk mendorong berbagai jasa keuangan agar terus meningkatkan peran pembangunan daerah, menggali potensi daerah yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan daerah, serta mendorong optimalisasi potensi sumber dana di daerah dalam rangka memperluas persediaan pendanaan produktif antara lain untuk pengembangan UMKM, usaha yang besar atau skala bisnis dan pembiayaan pembangunan.
“TPKAD merupakan wadah koordinasi antara instansi dan stakeholder terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah otonomi, serta mewujudkan masyarakat yang sejahtera. TPKAD merupakan suatu entitas adurasi yang lebih imposible dan expansive dalam menjalin komunikasi, koordinasi dan interogasi demi percepatan akses keuangan daerah, ” ujarnya.
Selanjutnya, Ganef juga menegaskan, kehadiran TPKAD juga, dalam rangka mensinergikan sektor produktif dan finansial yang selama ini memang belum terjalin dengan baik.
TPKAD merupakan ruang pembiayaan yang mengakses keuangan untuk masyarakat. Oleh karena itu, TPKAD hadir untuk mendukung program-program ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan pendapatan.
Lebih lanjut, Ganef juga menegaskan, perlu dilakukan langkah-langkah percepatan dalam mendorong akses keuangan daerah yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Pemerintah menyadari selama ini masyarakat kesulitan untuk mendapatkan akses keuangan dengan berbagai alasan dan berbagai pemikiran yang dihadapi masyarakat. Katanya, untuk mengurus perbankan mereka takut atau sulit. Selam itu juga takut bunganya juga mereka tidak tahu, karena itu adalah merupakan tanggung jawab kita semua yang duduk di sini, dapat memberi akses dan pemahaman kepada masyarakat mengenai TPKAD terutama UMKM,” ungkapnya.
“Sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan suatu daerah tidak bisa diperjuangkan sendiri, namun perlu melibatkan berbagai pihak dengan peran dan kontribusi yang optimal disertai spirit kolaboratif bukan sekedar kerja yang birokratif,” tegas Ganef
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Lery Rupidara mengatakan, kegiatan pengukuhan TPKAD kabupaten/kota se-provinsi NTT beberapa waktu lalu dilakukan yakni pengukuhan Tim TPAKD untuk memacu pemerintah agar mempercepat berbagai kegiatan di sektor keuangan, atau pembiayaan dan perekonomian yang mengusung prinsip kerja kolaboratif, partisipasi, dan berkelanjutan.
“Kehadiran TPKAD juga untuk meningatkan literasi dan inklusi keuangan lewat knowledge, skill dalam bentuk peningkatan fasilitas baik dalam pendidikan, berupa satu anak satu rekening yang akan di laksanakan nanti pada ulang tahun NTT 20 Desember nanti,” ungkap Lery
Sedangkan dalam bidang kesehatan, TPKAD membantu melaksanakan percepatan vaksinasi, mengaktifkan market place untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah, dan membangun jejaring pasar dengan Telkom. (*)