SURABAYA, Beritalima.com |Universitas Airlangga (UNAIR) kembali meluluskan putra-putri terbaiknya untuk mengabdi kepada masyarakat. Sebanyak 110 mahasiswa pendidikan profesi angkatan ke-32 dilantik menjadi dokter hewan pada Selasa (28/07/20) bertempat di Ruang Tandjung Adiwinata, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR. Pelantikan itu juga disiarkan secara daring melalui media Zoom.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D., Direktur Rumah Sakit Hewan UNAIR Ira Sari Yudaniayanti., drh., M.P., Dekan FKH Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes., beserta jajaran pimpinan fakultas serta departemen, dan ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Timur I Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si.. Hadir pula beberapa undangan yang memiliki korelasi dengan FKH UNAIR.
Hingga saat ini, tercatat UNAIR telah meluluskan lebih dari 4.000 dokter hewan yag telah terjun di masyarakat. Pada pelantikan kali ini, lulusan dokter hewan terbaik diraih oleh Erwan Budi Hartadi dengan IPK 3,77.
Pada kesempatan tersebut, para dokter hewan mendapatan beberapa wejangan yang disampaikan oleh beberapa jajaran yang hadir. Prof. Amin, mewakili Rektor UNAIR berpesan bahwa para dokter hewan diharapkan dapat berpegang teguh pada etika profesi yang berlaku dalam kode etik dokter hewan.
“Pegang teguh etika profesi yang berlaku dalam kode etik dokter hewan. Junjung tinggi rasa kemanusiaan dan jalani dengan terhormat sesuai sumpah saudara,” tuturnya.
Peran penting dokter hewan tak luput disampaikan Prof Amin. Profesi ini memegang peranan penting bagi hajat hidup manusia, dengan menjaga pangan hewan yang dikonsumsi masyarakat. Berkontribusi juga dalam keamanan bahan pangan pasar hewan, dan penanggulangan penyakit menular zoonotic maupun non zoonotic.
Selaras dengan itu, Prof. Suwarno dalam sambutannya menegaskan bahwa dokter hewan memberikan sumbangsih dalam kegiatan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang meliputi penjaminan ketahanan pangan hewan.
“Salah satu peran dokter hewan menjadi surveilan manusia, hewan dan lingkungan,” tutur Prof Suwarno.
Sementara itu, Prof Pudji berharap para dokter hewan dapat mengamalkan ilmu, potensi, dan kompetensi yang dimiliki langsung pada masyarakat. Dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Tanggung jawab menegakkan pilar strategi satu sistem kesehatan (one health system) yang berkaitan dengan penyakit zoonotic. Dan mengimplementasikan program food security dan food savety,” jelasnya. (yul)