PASURUAN, beritalima.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo menitipkan empat hal kepada Bupati dan Wakil Bupati Kab. Pasuruan periode 2018 – 2023. Keempat hal tersebut yaitu menjaga harmonisasi pasca pilkada, menciptakan suasana kondusif, menentukan titik nol target kinerja dan segera menyusun RPJMD.
Tujuannya adalah agar Kab. Pasuruan terus meningkat perekonomian dan tingkat kesejahteraannya serta terjaga kondisi yang aman dan nyaman. Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim saat Serat Terima Jabatan dari Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan kepada Bupati Pasuruan Masa Jabatan 2018 2023 dan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Pasuruan di Gedung DPRD Kab. Pasuruan, Kamis (27/9).
Dijelaskan, menjaga harmonisasi pasca pilkada dan menciptakan suasana kondusif bisa dilakukan dengan cara bersilaturahmi dan berdialog dengan masyarakat. Tujuannya adalah selain mendekatkan pemerintah dengan masyarakat, juga sebagai ajang untuk mendengar aspirasi serta merumuskan berbagai permasalahan yang ada di Kab. Pasuruan. Dengan mengajak berdialog masyarakat secara tidak langsung pemerintah menciptakan ruang publik dalam mengeluarkan pendapat.Dengan melibatkan semua elemen pembangunan seperti Forkopimda , tokoh agama, tokoh masyarakat dan forum di masyarakat akan membawa Pasuruan yang lebih kondusif, aman dan nyaman. “Hal ini penting karena pembangunan bisa berjalan dengan baik bila situasi aman dan kondusif,” ujarnya.
Kemudian, Gubernur Jatim meminta agar segera berkoordinasi dengan BPS Kab. Pasuruan untuk menentukan titik nol target kinerja. Sebagai contoh apabila mengacu perintah dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ada beberapa indikaor yang wajib dimasukkan dalam index kinerja utama misalnya pembangunan yang pro growth (pro pertumbuhan), pro poor (pro kemiskinan), pro job (pro penciptaan lapangan kerja), pro gender (terciptanya kesetaraan gender). “Tidak semua program yang akan dilakukan harus dimasukkan dalam indek kinerja utama. Oleh sebab itu, harus dilakukan koordinasi dengan BPS agar hasilnya maksimal,” jelasnya.
Pakde Karwo menambahkan, dalam kerangka makro ekonomi, Kab. Pasuruan memiliki potensi yang luar biasa, sebagai contoh di sektor agro industri dan bisnis. Untuk sektor agro industri masih banyak hal yang harus dikembangkan. Sebagai contoh di Pasuruan sudah memiliki mangga yang berciri khas.
Hal tersebut masih kurang, harus ada nilai tambah bagi petani dalam produk tersebut, misalnya tidak menjual mangga saja tapi mengolahnya terlebih dahulu sebagai keripik atau jus manga. “Dengan begitu, para petani akan memperoleh nilai tambah. Oleh sebab itu, pemerintah harus memberikan dukungan kepada para petani agar lebih kreatif,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pakde Karwo memuji kinerja pembangunan Kab. Pasuruan. Pertumbuhan ekonomi Pasuruan pada tahun 2017 sebesar 5,72 persen, lebih tinggi dari Jatim yaitu 5,45 persen. Kemudian tingkat kemiskinan Kab. Pasuruan pada taun 2017 sebesar 10,34 persen , lebih rendah dari Jatim yaitu sebesar 11,77 persen.”Dengan kinerja yang bagus tersebut, diharapkan kedepan Kab. Pasuruan lebih sejahtera, berakhlak, berkeadilan, mandiri dan berdaya saing sesuai dengan visi Jawa Timur,” tambahnya.
Sertijab ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari Pj. Bupati Pasuruan , Dr. Ir. Abdul Hamid, MP kepada Bupati Pasuruan masa jabatan 2018-2023, H. M. Irsyad Yusuf, SE, M.MA , dilanjutkan penandatanganan oleh Gubernur Jatim. Setelah itu, dilakukan penyerahan memori jabatan dari Pj. Bupati Pasuruan kepada Bupati Pasuruan. Usai sertijab, dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa DPRD Kab. Pasuruan,(rr).