SURABAYA, beritalima.com- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melantik Indrata Nur Bayuaji sebagai Bupati Pacitan dan Gagarin sebagai Wakil Bupati Pacitan hasil Pilkada Serentak Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (26/4) kemarin.
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 131.35-312 Tahun 2021 tanggal 24 Februari 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 di Kab/Kota Provinsi Jatim.
Seperti diketahui, dari hasil Pilkada Serentak kab/kota di Provinsi Jatim pada 9 Desember 2020 yang lalu, terdapat 19 kab/kota. Namun sebanyak 17 kab/kota telah dilaksanakan pelantikan Kepala Daerah serentak pada (26/2) lalu. Sedangkan untuk Kabupaten Tuban pelantikan rencananya akan dilaksanakan menyusul pada bulan Juni mendatang.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Pacitan fokus peningkatan sumber daya manusia baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun SDM ekonomi khususnya KUMKM berbasis digital IT. Gubernur Khofifah juga berpesan agar bupati dan wakil bupati yang baru dilantik untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana. Hal ini dikarenakan wilayah geografis Kab. Pacitan merupakan wilayah Pantai Selatan Jawa yang menurut prediksi beberapa ahli rawan akan terjadinya bencana alam.
Peningkatan kewaspadaan ini, lanjutnya, penting dilakukan karena setiap bencana alam yang terjadi beresiko terhadap kemungkinan penambahan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Untuk itu kewaspadaan ini tidak hanya dilakukan oleh Kab. Pacitan, tapi juga seluruh kab/kota di Jatim terutama di daerah yang masuk kategori waspada bencana.
“Kewaspadaan tetap harus dilakukan secara berganda karena setiap bencana alam beresiko terhadap kemungkinan terjadinya penambahan kemiskinan. Jadi baik Pemprov maupun pemkab/pemkot harus menyiapkan langkah-langkah antisipasi sekaligus titik-titik evakuasi. Bukan kita menunggu datangnya bencana, tetapi bahwa tipologi Ring of Fire dan kemungkinan patahan-patahan bumi itu kemungkinan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Jatim,” katanya.
Selain meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana, Khofifah juga mengingatkan soal pentingnya pembangunan SDM dan permasalahan kemiskinan. Bahwa salah satu yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan adalah kualitas SDM, seperti yang tertuang dalam lima program prioritas Presiden dan Wakil Presiden RI.
“Seperti yang disampaikan Pak Presiden bahwa untuk mewujudkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing maka PR yang harus kita lakukan adalah menurunkan angka stunting, termasuk di dalamnya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” katanya.
Penurunan angka stunting, AKI dan AKB ini, lanjutnya, harus menjadi satu kesatuan. Hal ini dikarenakan ketiga hal tersebut menjadi referensi bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing.
“Untuk itu saya berpesan kepada Ketua TP PKK Kab. Pacitan untuk memperhatikan hal ini secara serius mengingat hal tersebut erat kaitannya dengan peningkatan kualitas SDM dan daya saing kita,” tegasnya.
Sementara itu soal kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka, juga perlu menjadi perhatian. Apalagi pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap sektor ekonomi, sehingga banyak tenaga kerja yang dirumahkan bahkan harus berhenti.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini mengatakan bahwa proses Musrenbang baik kab/kota maupun tingkat provinsi telah selesai dilakukan serta APBD juga sudah diputuskan. Oleh karena itu ia meminta agar apa yang sudah termaktub di dalam hasil Musrenbang dan kemudian sudah diputuskan tersebut dapat dimaksimalkan pelaksanaannya dalam proses keberlanjutan pembangunan.
“Oleh karena itu maksimalisasi dari seluruh ikhtiar ini kami harap bisa diteruskan, dilanjutkan, dikembangkan dan dipercepat pelaksanaannya paling tidak dari program prioritas nasional salah satunya pengembangan infrastruktur yakni Bendungan Tukul di Pacitan. Saya harap ini dapat terus dikembangkan proses irigasinya, aspek wisata serta sumber listrik hydro power,” terangnya.
Selain pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, pada kesempatan ini juga dilakukan pelantikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pacitan yakni Efi Suraningsih Indrata Nur Bayuaji, S.Sn oleh Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Prov. Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak.
Dalam sambutannya, Arumi mengatakan bahwa PKK memiliki potensi luar biasa untuk mendukung program-program pembangunan. Hal ini karena PKK merupakan organisasi yang masif dan terstruktur dari pusat sampai dasa wisma.
Untuk itu ia meminta kepada Ketua TP PKK Kab. Pacitan yang baru saja dilantik untuk mampu memilah dan menganalisis setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi, sehingga program kegiatan yang dilakukan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Jika tujuan gerakan PKK tercapai secara otomatis tujuan pembangunan nasional juga akan terwujud. Oleh sebab itu para pengurus PKK harus terus memperkuat koordinasi dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki,” ungkapnya.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi, berdampak pula pada kegiatan ekonomi terutama industri kerajinan. Untuk itu, sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Jatim, dirinya meminta agar Dekranasda ikut berperan dalam mendorong dan membantu industri kerajinan terutama UMKM di kab/kota agar mampu bertahan di tengah pandemi.
“Masa pandemi ini mengajarkan kita untuk lebih kreatif dalam memasarkan hasil atau produk-produk kerajinan. Di sinilah peran Dekranasda hadir untuk memberikan solusi dan mendorong para perajin agar tetap produktif dan berkarya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam pelantikan ini Wakil Gubernur Jatim, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Plh. Sekdaprov Jatim, beberapa Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jatim, Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Provinsi Jatim, Forkopimda Kab. Pacitan, serta perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat Kab. Pacitan. (Red).