JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur bekerjasama mengadakan seminar wacana amandemen ke-5 UUD 1945.
Ajakan tersebut disampaikan LaNyalla saat mengunjungi Ponpes Modern Darussalam Gontor Pusat, Ponorogo, Rabu (9/6). LaNyalla berkunjung ke Unida didampingi senator Prof Dr Sylviana Murni (DKI Jakarta), Andi Muh Ihsan (Sulsel) dan Rahman Hadi (Sekjen DPD RI). awesi Selatan Andi Muh Ihsan, Senator DKI Jakarta Sylviana Murni, Sekjen DPD RI Rahman Hadi termasuk Bupati-Wakil Bupati Ponorogo.
Rombongan disambut Pimpinan Ponpes Gontor, KH Akrim Mariyat yang didampingi Adib Fuadi Nuriz. “Saya sedang keliling ke kampus-kampus untuk menggugah akademisi dan mahasiswa untuk memikirkan Indonesia yang lebih baik. Salah satu wacana yang kita gulirkan amandemen ke-5.”
Menurut dia, seminar atau Focus Grup Discussion (FGD) tentang gagasan amandemen ke-5 UUD 1945 sudah dilakukan di beberapa kampus, antara lain di Banjarmasin (Kalsel), Tarakan (Kaltara), Makassar (Sulsel), Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surabaya (Jawa Timur). “Mungkin DPD juga bisa mengadakan seminar semacam itu di sini,” kata LaNyalla.
Senator Dapil Provinsi Jawa Timur itu menerangkan, gagasan amandemen dilakukan untuk mengembalikan hak konstitusional DPD RI mengajukan pasangan capres-cawapres pada pilpres.
“Sebagai jelmaan dari utusan daerah yang sebelumnya bisa memajukan calon sama halnya dengan DPR yang merupakan representasi parpol, setelah amandemen hak utusan daerah dalam hal ini DPD jadi hilang. Itulah kemudian kita menggagas amandemen ke-5 konstitusi. Jadi permasalahan yang harus diselesaikan ada di hulu.”
LaNyalla menilai, elemen kampus dan pondok pesantren sangat penting. Karena negara ini lahir melalui kelompok dan perkumpulan civil society, bukan partai politik.
KH Akrim Mariyat menyatakan, Pondok Pesantren Darussalam Gontor terbuka dengan diskusi atau seminar. Apalagi yang dibahas terkait kebangsaan. “Gontor tidak berpartai. Di sini kita junjung tinggi Pancasila dengan kebhinekaannya. Yang pasti kita siap kalau sudah soal bangsa ini,” ucap dia.
Selain bercerita sejarah Ponpes yang dia pimpin, Akrim juga menyinggung Unida yang hendak membuka Fakultas Kedokteran. “Sudah ada Fakultas Ekonomi, Humaniora, Kesehatan, Dakwah dan Tarbiyah. Kedokteran sedang dirintis mau dibangun. Tanahnya sudah ada, dananya yang belum. Mungkin DPD bisa membantu hal itu untuk disampaikan ke kementerian terkait,” jelas Akrim. (akhir)