JAKARTA, Beritalima.com– Program Jagoan Tani yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mendapat tanggapan positif dari Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti sehingga senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut berharap program ini mampu mendukung regenerasi petani.
Jagoan Tani adalah hasil transformasi dari kompetisi bisnis pertanian anak muda yang rutin digelar di Banyuwangi sejak 2018. Jagoan Tani bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian yang dikompetisikan, tetapi juga ada mentoring yang dikoneksikan dengan perbankan.
Menurut LaNyalla, Jagoan Tani yang sudah menjadi program tahunan Pemkab Banyuwangi bertujuan untuk mengajak anak muda menggeluti bisnis pertanian. Program tersebut menyediakan hadiah ratusan juta rupiah dan hingga disediakan lahan untuk usaha nuat para kandidat terpilih.
“Upaya regenerasi petani yang dilakukan Pemkab Banyuwangi melalui Jagoan Tani harus didukung semua pihak, karena program ini menyasar anak-anak muda, mengajak anak mereka menggeluti bisnis pertanian,” tutur LaNyalla, dalam Kunjungan Kerja ke Banyuwangi, Kamis (10/6).
Dikatakan, upaya regenerasi petani harus dilakukan semaksimal mungkin, apalagi sedikit sekali generasi muda yang menggeluti profesi ini. “Petani bukanlah profesi yang digemari anak muda.
“Bahkan berdasarkan Sensus Pertanian Nasional, kita hanya memiliki 12 persen petani berusia di bawah 35 tahun, 61,8% berusia di atas 45 tahun. Padahal petani adalah profesi penting dalam kehidupan kita,” ungkap dia dalam keterangan pers yang diterima awak media, Kamis (10/6) petang.
Karena itu, LaNyalla mendorong agar Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah membuat program yang mendukung regenerasi petani. Sebab, jika tidak, kata LaNyalla, Indonesia akan kehilangan para petani masa depan.
“Program Jagoan Tani ini bisa jadi pelopor, dalam upaya menciptakan banyak petani milenial agar bisa mengubah persepsi di masyarakat, sebab petani era sekarang tidak harus berkotor-kotoran tapi bisa sama dengan pengusaha lainnya,” ucap LaNyalla.
Dikatakan, generasi muda Banyuwangi yang kreatif bisa memanfaatkan program Jagoan Tani. Sebab, kandidat terpilih dapat mengaplikasikan ide langsung karena mendapat lahan untuk usaha serta stimulus modal hingga Rp 120 juta.
“Karena itu, persepsi terhadap profesi petani harus kita ubah. Generasi muda harus membangun pemikiran, petani milenial sarat inovasi dengan sistem pertanian yang terintegrasi dan menggunakan sistem digital, baik pengemasan hasil produksi, pemasaran bahkan manajemen dan konsep pengelolaannya,” tutur LaNyalla.
Menurut dia, anak muda tidak perlu khawatir dicap sebagai pekerja kasar. Karena pertanian sudah serba modern. “Saya berharap program Jagoan Tani bisa menjadi ikon petani muda nasional. Untuk itu, saya mengimbau daerah lain bisa membuat program serupa,” demikian AA LaNyallla Mahmud Mattalitti. (akhir)