JAKARTA, Beritalima.com– Aksi penyerangan yang dilakukan wanita muda berinisial ZA ke Mabes Polri pekan ini membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti miris.
Menurut LaNyalla, hal ini membuktikan generasi muda rentan dengan penyebaran faham radikalisme.”Kita sangat miris dengan perkembangan terorisme di Tanah Air. Pasalnya pelaku teroris merupakan usia milenial yang semestinya masa usia produktif dalam belajar dan bekerja,” tutur LaNyalla, Jumat (2/4).
Senator asal Jawa Timur ini mengajak generasi milenial untuk berhati-hati dalam menerima sebaran ajaran faham-faham garis keras. “Buat generasi milenial, saring dahulu informasi dan ajaran yang kalian dapat. Sebab, mereka akan mempengaruhi cara berfikir dan bertindak yang dapat merugikan diri sendiri, terlebih mengorbankan nyawa,” ujar dia.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mencontohkan serangan terhadap Mabes Polri yang dilakukan ZA. “Berdasarkan informasi yang kita dapat, ZA belajar dari youtube mengenai faham-faham radikal, khususnya ISIS. Kemudian ia menjadi penyerang tunggal pada kasus serangan Mabes Polri.”
LaNyalla meminta kepada Kominfo untuk dapat melakukan penyaringan kanal-kanal youtube, juga situs atau media sosial lainnya terkait faham-faham garis keras. “Tugas kita melindungi generasi muda kita dari ajaran yang salah. Sebab, Informasi BIN menyebutkan generasi milenial mudah terpapar radikalisme dari media sosial dengan rentang usia 17-24 tahun.”
Selain itu, LaNyalla juga meminta Kominfo, Polri, BIN dan Kemendikbud gencar memberikan informasi- informasi yang benar terkait terorisme. Dengan cara ini propaganda terorisme bisa diimbangi. “Jika terorisme menyebar konten-konten dengan narasi ketidakadilan, kita dapat membuat narasi herois membela negara, prestasi dan menjaga keluarga atau konten lainnya,” terang dia. (akhir)