LaNyalla Ingin Lumbung Pangan Jawa Timur Jadil Role Model Setiap Daerah

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengharapkan Lumbung Pangan Jawa Timur bisa menjadi role model ketahanan pangan daerah. Karena itu, lumbung pangan Jawa Timur jangan hanya digelar pada saat pandemi virus Corona (Covid-19) saja tetapi sepanjang tahun.

Hal tersebut dikatakan LaNyalla ketika melakukan kunjungan ke Lumbung Pangan Jawa Timur di Surabaya, Rabu (20/5) untuk memantau dan memastikan ketersediaan bahan pangan buat masyarakat khusunya Jawa Timur.

“Harapan saya, Lumbung Pangan ini akan berlangsung terus, jangan hanya saat pandemi. Tetapi seterusnya sebagai bantuan Pemerintah kepada masyarakat. Sosialisasi kepada warga harus ditingkatkan agar semua mengetahui keberadaan Lumbung Pangan ini,” ujar LaNyalla.

Selain itu, senator Dapil Jawa Timur ini juga berharap Lumbung Pangan tak hanya digelar di satu titik, di Surabaya saja, tetapi digelar di banyak titik di seluruh Jawa Timur. “Di setiap kabupaten kota. Kalau tidak bisa, ya di tujuh Bakorwil di wilayah Jatim. Karena ini sangat efektif dan di Indonesia belum ada. Saya yakin, ini sangat membantu masyarakat,” tegas LaNyalla yang didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol. M Fadil dan jajaran direksi BUMD PT Panca Wira Usaha (PWU).Menanggapi keinginan tersebut, Dirut PT PWU, Erlangga Satriagung mengatakan, sangat senang dan usulan itu sangat bagus karena bisa menjangku seluruh masyarakat di Jawa Timur. Karena keberadaan Lumbung Pangan ini membuat masyarakat terbantu menadatkan sembako dengan harga murah dan bebas dari spekulan yang mematok harga tinggi.

Sebab, lanjut LaNyalla, tujuan Lumbung Pangan itu membuat masyarakat nyaman. Dalam rangka mendekati Hari Raya dan PSBB, pemerintah turun tangan menyiapkan sembako di bawah harga. “Memang tidak besar-besaran volume jualannya, tetapi membuat masyarakat tenang dan tidak panik,” ujar Erlangga.
Terkait stok bahan pangan, Erlangga mengatakan sangat cukup dan aman. Harga juga sangat stabil dan di bawah harga pasar karena mengambil dari sentralnya. Misalkan telur dari Blitar. Beras dari Jember, Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi dan lain sebagainya. “Kalau beras, Lumbung Pangan ini menjadi etalase beras Jawa Timur. Kami ambil dari Gapoktan di seluruh Jawa Timur,” ujar dia.

Erlangga optimis, Lumbung Pangan ini akan menjadi stabilisator harga bahan pangan di Jawa Timur sehingga harga tidak dipermainkan tengkulak atau spekulan. Gula misalnya, jika sebelum ini harganya bisa mencapai Rp Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kg, dengan adanya Lumbung Pangan harga menjadi turun.

Saat ini harga gelar di pasaran sudah di level Rp 15 ribu per kilogram.
Apalagi saat ini masyarakat juga bertambah banyak yang mengetahui dan senang karena ongkos kirim gratis. Dalam sehari, rata-rata transaksi baik online maupun offline mencapai 2 ribu transaksi per hari dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait