JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah dan masyarakat mewaspadai virus Corona varian baru. Karena itu, akses masuk ke Indonesia lebih diperketat. Sejak akhir 2020, virus Corona diketahui sudah bermutasi menjadi berbagai varian, yaitu Alfa, Beta, Gamma, dan Delta.
Belum lama ini para ahli menyatakan telah menemukan virus varian baru lagi yakni Lambada yang dikenal dengan C.37. Varian baru ini diyakini lebih mematikan dibanding Delta.
“Pemerintah harus belajar kasus masuknya varian Delta dari India ke Indonesia pada akhir April 2021. Saat itu kemungkinan besar dibawa ratusan orang India yang masuk ke Indonesia menggunakan pesawat carter dalam usaha menghindari tsunami Covid-19 di negaranya. Harus diakui, kita masih longgar saat itu,” kata LaNyalla, Minggu (11/7).
Menurut dia, tidak lama setelah itu kehadiran warga India, ditemukan kasus positif Covid-19 varian Delta di Kabupaten Kudus dan Bangkalan yang kemudian menyebar hampir ke seluruh Indonesia.
“Kasus itu cukup menjadi pelajaran agar tidak
menambah jumlah varian membahayakan yang masuk ke Indonesia. Kita minta pemerintah untuk memperketat syarat
kedatangan warga asing ke Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, saat ini kita tidak memiliki sistem pertahanan menghadapi darurat Covid,” tutur LaNyalla.
Varian Lambda sudah menginfeksi 29 negara di Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru dan telah terdeteksi dalam sampel virus Corona sejak 2020.
Lambda yang menyebar di Peru April 2021 menyumbang lebih dari 80 persen kasus di sana.
“WHO juga sudah memasukkan varian Lambda ke dalam kategori variant of interest, yang artinya varian baru ini mendapat perhatian. Jadi kita harap hal ini jadi atensi pemerintah, meskipun kita juga belum selesai dengan lonjakan kasus COVID-19 varian Delta.”
Ditambahkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan sia-sia dan dipastikan gagal jika pergerakan orang dari luar negeri ke Indonesia masih ada.
“PPKM bisa sukses membatasi mobilitas warga kita, tapi kalau kemudian warga asing begitu mudah masuk Indonesia, ya sama saja. Kemungkinan proses penularan Covid tetap tinggi. Karena itu, pemerintah harus memikirkan dampak yang dapat terjadi pada beberapa waktu ke depan,” tegas dia.
Dijelaskan, kebijakan pengetatan tidak hanya bagi warga negara asing (WNA) ke Indonesia yang lewat bandara tapi juga pelabuhan dan pintu-pintu perbatasan.
Seperti diketahui virus Corona varian Lambda masih termasuk sangat baru sehingga ciri-ciri khususnya belum diketahui. Namun, menurut para pakar, dilihat dari struktur virusnya, varian Lambda tetap ada asam nukleat RNA, capsid, dibungkus envelope lipoprotein dan dibungkus duri (spike) untuk menempel pada protein inang. (akhir)