LaNyalla Nilai Vaksin Covid-19 Bisa Tekan Defisit di Bawah 3 Persen

  • Whatsapp
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti berpose untuk pemotretan usai wawancara khusus untuk Kantor Berita Antara di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/10/2019). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama. *** Local Caption ***

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, kesuksesan vaksinasi Covid-19 akan menentukan target pemerintah dalam menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun.

“Target pemerintah menekan defisit hingga di bawah tiga persen dalam waktu tiga tahun akan ditentukan dengan penekanan dan pengendalian Covid-19,” kata LaNyalla dalam keterangan pers Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI yang diterima awak media, Selasa (5/1).

Menurut LaNyalla, menekan penyebaran Covid-19 juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan pemerintah dalam mencapai target tersebut. Sebab, jika laju Covid-19 tidak terkendali, sangat sulit menekan, apalagi keluar dari defisit ekonomi yang saat ini terjadi.  “Keberhasilan pemerintah mengendalikan kasus Covid-19 melalui vaksinasi akan berpengaruh besar dalam pemulihan ekonomi nasional,” tegas dia.

LaNyalla berharap proses vaksinasi massal yang dalam waktu dekat akan dilakukan di seluruh daerah di Indonesia berjalan sukses tanpa kendala. Vaksin Covid-19 akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global kepada Indonesia. Hal ini diyakininya akan membuat perekonomian nasional kembali bergerak.

Untuk itu, dia meminta semua pihak menekan laju Covid-19, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi massal. Ketertiban mengikuti vaksinasi massal akan berdampak pada pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. Vaksinasi massal Covid-19 ini juga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat global berbagai sektor kepada Indonesia.

“Orientasi akhirnya adalah bergeraknya kembali ekonomi rakyat, yang berarti laju defisit bisa teratasi. Dengan kata lain, pemulihan ekonomi nasional sedang berlangsung dan berangsur-angsur membaik,” ungkap senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut.

Sebagaimana diketahui, UU No: 2/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19, defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) bisa diperlebar menjadi di atas tiga persen.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ini karena Covid-19 berdampak luar biasa terhadap perekonomian. Alhasil, pemerintah dipaksa untuk menaikkan ambang batas maksimal defisit. “Ini konsekuensi yang harus kita tangani serius, yaitu bagaimana defisit diturunkan lagi dalam tiga tahun. Ini jangka waktu sangat ambisius,” katanya melalui diskusi virtual.

Namun, lanjut LaNyalla, vaksinasi massal Covid-19 dianggap bisa menjadi pemicu percepatan target pemerintah menurunkan beban defisit menjadi tiga persen, bahkan di bawah angka tersebut bila berlangsung sukses.
Saat ini, vaksin Covid-19 telah didistribusikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Dalam waktu dekat, masyarakat akan mendapatkan vaksin jenis Sinovac tersebut. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait