LaNyalla Pemerintah Harus Tekan Angka Kematian Pasien Covid

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah menekan angka kematian pasien Covid-19 yang masih tinggi. Dia juga berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

 

Menurut LaNyalla, masih tingginya angka kematian pasien Covid-19 harus menjadi perhatian serius. Apalagi, jumlahnya cenderung mengalami peningkatan selama pelaksanaan PPKM.

Sebelum PPKM diberlakukan, kasus kematian tertinggi 539 dalam sehari, meningkat pada PPKM darurat menjadi 1.338 dan meningkat lagi pada PPKM level 1-4 dengan 1.487 kematian, untuk data hingga 25 Juli 2021.

 

LaNyalla menyoroti data kasus kematian pasien Covid-19, Selasa (27/7) yang menembus 2.000 kematian sehari, walau di hari yang sama, kasus sembuh Corona di Indonesia mencetak rekor dunia dengan hampir 50.000 kasus sembuh yaitu 47.128 orang.

 

Penambahan 2.069 kasus kematian akibat Corona dalam sehari di saat perpanjangan PPKM level 1-4 masih dilakukan, merupakan angka fantastis. “Untuk pertama kalinya kasus kematian Corona menembus angka 2.000 dalam sehari, dan membuat Indonesia menempati peringkat pertama penyumbang kasus kematian Corona tertinggi di dunia,” tutur LaNyalla, Kamis (29/7).

 

Kementerian Kesehatan mengungkap, lonjakan kasus kematian Covid-19 pada 27 Juli diakibatkan pelaporan data yang tertunda di beberapa kabupaten/kota. Penundaan laporan membuat angka kematian Covid-19 dalam sehari menjadi tinggi.

 

“Namun, tetap saja itu menjadi fakta masih banyak kasus kematian akibat Covid di Indonesia. Kita tidak bisa menutup mata case fatality rate Corona di Indonesia masih sangat tinggi sehingga diperlukan berbagai upaya perbaikan,” tegas dia.

Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur ini meminta pemerintah daerah memperbaiki program penanganan Covid di wilayah masing-masing.

Menurut LaNyalla, upaya penurunan kasus kematian Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan Pemerintah Pusat.

 

Kepala daerah punya peranan penting untuk menjalankan program penanangan Corona. Selain meningkatkan testing dan tracing, sosialisasi masif dan penerapan disiplin protokol kesehatan masyarakat harus dilakukan. “Ingatkan warga, laporan kasus kematian Covid setiap harinya bukan hanya sekedar angka-angka saja.”

Dia menilai, pemerintah dan masyarakat harus lebih kompak dalam perjuangan melawan virus Corona, mengingat saat ini zona merah Covid-19 di Indonesia justru semakin bertambah.

 

Berdasarkan laporan terbaru Satgas Covid-19, saat ini terdapat 195 zona merah yang menunjukkan 37,94 persen daerah di Indonesia masuk dalam berisiko tinggi.

Kemudian terdapat 277 atau sekitar 53,89 persen zona oranye atau risiko sedang.

Lalu zona kuning dengan risiko rendah sebanyak 41 daerah atau 7,98 persen dan zona hijau yang tidak ditemukan kasus hanya 1 daerah saja ada 0,19 persen. Apalagi saat ini varian baru virus Covid, yaitu ‘Delta Plus’ (AY.1) yang masuk dalam kategori variant of concern (VoC) WHO sudah ditemukan di Indonesia.

“Pemerintah harus memberikan langkah-langkah antisipasi yang tepat agar varian baru ini tidak menimbulkan lonjakan kasus baru,” imbau LaNyalla.

 

Data per 28 Juli 2021, total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 3.287.727 dengan tambahan 47.79 sehari. Tambahan kasus sembuh 43.856 sehingga pasien sembuh Corona 2.640.676 dan pasien Corona yang meninggal sampai sekarang mencapai 88.659 orang di mana terdapat tambahan 1.824 kasus kematian dalam sehari. (akhir)

 

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait