LaNyalla: Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Perlu Dilindungi

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattaliti meminta aparat TNI-Polri melindungi Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19. Permintaan itu disampaikan LaNyalla untuk merespon maraknya aksi perebutan jenazah di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur.

 

Tercatat ada 6 kejadian perebutan jenazah di Jawa Timur. Diawali dari 2 kejadian di Situbondo, 2 di Bondowoso dan 2 kejadian terakhir di wilayah Jember, tepatnya di Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Silo, Sabtu (24/7).

 

Sebagian besar masalah dipicu tindakan keluarga yang mengambil paksa jenazah untuk dimakamkam sendiri, bukan dengan protokol Covid-19.

Diharap keselamatan tim pemulasaraan, beserta sopir ambulans yang mengantar jenazah dilindungi aparat berwajib.

“Mereka ini termasuk pasukan terdepan dalam penanganan Covid-19, sehingga perlu bekerja dengan aman dan nyaman,” ujar LaNyalla di sela masa reses di Jember, Jawa Timur, Minggu (25/7).

 

Aksi merebut jenazah pasien Covid-19 yang dilakukan menurut LaNyalla, sudah di luar batas karena mereka juga melakukan kekerasan fisik, merusak, bahkan sampai membakar sarana tim pemulasaraan.

 

“Banyak yang cerita ke saya, tim pemulasaraan ini menjadi galau. Merasa terancam keselamatan dirinya. Padahal kalau kita cermati, mereka ini seperti tenaga kesehatan juga. Harus bertaruh nyawa dalam bertugas, karena risiko terpapar Covid-19 sangat tinggi,” ucap dia.

Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu meminta aparat kepolisian memproses tindakan-tindakan merebut jenazah. Apalagi, aksi tersebut berimplikasi pada hukum, karena bertentangan dengan aturan pemerintah dalam mengatasi pandemi.

 

“Perlu dilakukan tindakan tegas karena termasuk melawan hukum. Kalau dibiarkan, hal ini bisa dicontoh oleh masyarakat lainnya dan membuat upaya penanganan Covid-19 semakin sulit,” lanjut LaNyalla.

LaNyalla juga mengajak masyarakat untuk berfikir jernih dan memahami proses pemulasaraan jenazah korban virus Corona agar tidak semakin menyebarkan wabah.

 

“Saya mengajak tokoh agama, masyarakat untuk memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat berkaitan dengan penanganan pandemi ini, termasuk pemulasaraan jenazah korban Covid-19. Mari kita dukung upaya pemerintah agar wabah segera teratasi,” tutur dia.

Untuk para tenaga pemulasaran dan tenaga kesehatan lainnya, LaNyalla mengingatkan terus melindungi diri dari paparan virus, tetap memakai APD seperti baju hazmat, masker, sepatu dan lainnya.

 

Semua orang tahu tim ini bekerja luar biasa, siang dan malam melakukan pemulasaran, mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19. “Tentu saja hal itu menguras fisik dan berpotensi menurunkan daya tahan tubuh. Agar kesehatan terjaga harus tetap melindungi diri dengan APD lengkap, serta asupan makan dan vitamin dengan baik,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait