Larang Muslim Uighur Puasa, DPP IMM Nilai Cina Melanggar HAM

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com – RRC merupakan negara pelanggar HAM dan tempat yang paling tidak toleran di dunia ini. Hal itu disebabkan adanya paristiwa pelarangan untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan oleh Pemerintah China bagi warga muslim di Xinjiang. Seperti diketahui, Provinsi Xinjiang, Beijing adalah tempat berdiam kaum Muslim Uighur yang setiap tahunya harus melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan seperti muslim-muslim lainya di dunia ini.

Dijelaskan, Eka Pitra, Wasekjend DPP IMM Bidang Hubungan Luar Negeri, bahwa pelarangan berpuasa oleh pemerintah cina tersebut merupakan sebuah kebijakan ataupun tindakan yang sepatutnya tidak terjadi di dunia ini. Seharusnya Pemerintah Cina menghargai dan menjaga kaum minoritas yang ada di negara mereka serta memberikan kebebasan bagi mereka untuk beribadah sesuai keyakinan mereka dikarenakan setiap manusia di muka bumi ini mempunyai kebebasan untuk beribadah sesuai agama dan keyakinanya karena dilindungi oleh hukum Hak Asasi Manusia (HAM).

“Jadi jika ada pelarangan berpuasa di cina baik itu oleh masyarakat, pemerintah setempat ataupun pemerintah pusat Cina itu berarti Cina telah melanggar HAM sehingga harus ada kecaman, teguran dan sanksi dari PBB dan negara lain yg penduduk mayoritasnya muslim. Cina harus banyak belajar toleransi dari INDONESIA,” ungkapnya.

Oleh karena itu dikatakan Eka Pitra, peristiwa itu bukan hal baru di Provinsi Xinjiang dan kaum Muslim Uighur, hal itu sudah menjadi adat istiadat setiap tahunnya. Tahun lalu juga terjadi pelarangan berpuasa bagi warga muslim xinjiang. seharusnya Pemerintah Cina terutama yang di Xinjiang sadar bahwahsanya warga etnis atau keturunan cina di dunia ini banyak tersebar di berbagai negara sebagai kaum minoritas, dan prilaku diskriminatif seperti yang mereka lakukan itu bisa saja terjadi pada warga etnis cina yang minoritas tersebut.

Berkaitan dengan peristiwa itu, Wasekjend DPP IMM Bidang Hubungan Luar Negeri mengecam Pemerintah Cina, agar kejadian itu tidak terulang melarang muslim Uighur melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk bertidak dan juga bersikap tegas terkait pristiwa diskriminatif ini. Jika tidak, warga minoritas Cina di Indonesia dan di dunia ini akan mengalami nasib yang sama seperti muslim Uighur.

“Kerukunan antar umat beragama bisa rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Jika RRC tidak menghargai HAM, dan kebebasan bagi umat Islam dalam melaksanakan Ibadah. Maka kami mendesak pemerintah RI untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan China. dedy mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *