Jakarta – Konsumsi listrik di Jakarta selama libur Lebaran turun sekitar 50 persen dari 10.500 MW menjadi 5.800 MW terkait dengan banyaknya rumah tangga, gedung perkantoran dan pabrik yang tidak beroperasi secara maksimal seperti hari biasa.
“Sekalipun ada penurunan konsumsi listrik di Jakarta tapi PLN tidak akan mengurangi bekerja tapi justru harus lebih waspada karena hal-hal di luar dugaan bisa saja terjadi. Untuk itu saya minta agar pegawai PLN tetap waspada,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada pers di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan seusai ia melakukan peninjauan ke Gardu Induk Listrik Gandul di Depok dan di Cililitan, Jakarta.
Menurut Menteri, sekalipun ada penurunan konsumsi listrik namun siaga penuh tetap diberlakukan terutama untuk bangunan yang merupakan sarana umum dan sangat membutuhkan aliran listrik, antara lain Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo serta Stasiun Gambir beserta rumah sakit dan stasiun lainnya.
Konsumsi listrik di Jakarta, katanya, kemungkinan akan normal lagi seperti sediakala pada tanggal 10 Juli atau 11 Juli 2016 di saat cuti bersama habis dan warga Jakarta sudah kembali dari mudik dan perkantoran dan pabrik beroperasi seperti semula.
Sudirman mengatakan Gardu Listrik gandul dan Cililitan merupakan objek vital nasional karena di situlah pengawasan aliran listrik dipantau dan diawasi secara terus-menerus 24 jam, sehingga memerlukan pengawasan dan pengamanan secara ketat.
“Pemerintah telah menyiapkan aparat keamanan secara ketat di kedua lokasi itu. Tidak boleh ada orang lain yang tak berkepentingan berada di situ,” katanya.