Legislator Jawa Timur Minta Alihkan Dana Talangan dan PMN BUMN Untuk UMKM

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima, com– Legislator dari Dapil IV Provinsi Jawa Timur, Amin Ak meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalihkan dana talangan dan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buat pemulihan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang kena dampak wabah pandemi virus Corona (Covid-19).

“UMKM tersebut di kelola masyarakat kecil dan ekonomi mereka saat ini terpuruk hingga ke titik nadir akibat dari wabah yang awalnya melanda Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China sehingga membutuhkan penguatan modal untuk bangkit seperti sediakala.

Seperti disampaikan Menteri BUMN, Erick Tohir kepada DPR RI terkait rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kata Amin dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) kepada Beritalima.com, Selasa (23/6) siang, pemerintah mengusulkan dana PMN Rp73 triliun 2021. Dana itu naik Rp19,95 triliun dari usulan sebelumnya Rp53,03 triliun. Dana itu ada dialokasikan untuk membangun tol Trans Sumatera dan sirkuit MotoGP Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kementerian BUMN mengusulkan kenaikan dana pembangunan tol Trans Sumatera melalui PT Hutama Karya Rp7,45 triliun sehingga totalnya mencapai Rp15 triliun dari sebelumnya Rp7,55 triliun. Sedangkan suntikan dana pengembangan sirkuit MotoGP Mandalika di Lombok nilainya menjadi Rp1 triliun. “Kita belum tahu wabah ini akan berakhir kapan, sementara pemulihan ekonomi membutuhkan waktu 3-4 tahun ke depan,” ujar Amin.

Kementerian Keuangan memprediksi tahun ini perekonomian tumbuh minus 0,5 persen. Dan, pada kuartal I tahun ini, merujuk penjelasan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indarwati, ekonomi Indonesia tumbuh minus 3,1 persen. Sementara itu Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi negative akan berdampak meingkatnya penduduk miskin Indonesia 2,1 hingga 3,6 persen.

Itu artinya, kata anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, 5,6 juta sampai 9,6 juta warga Indonesia jatuh miskin akibat dampak pandemi Covid-19. “Dana talangan dan PMN itu bisa ditunda hingga ekonomi benar-benar pulih. Dana tersebut bisa dialokasikan untuk menyelamat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menampung puluhan juta rakyat kita dalam mencari nafkah,” tegas dia.

Lebih lanjut Amin mengatakan, jika dipaksakan, dana talangan dan PMN hanya bakal membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang saat ini kondisinya sedang megap-megap sehingga memaksa pemerintah menambah utang.

Periode Januari – Mei 2020 saja, pemerintah sudah menarik utang baru Rp360,7 triliun. Gunakanlah dana pinjaman itu secara bijak, karena itu rakyatlah yang harus membayarnya. “Apalagi ekonomi kita mengalami kontraksi hebat akibat wabag Covid-19 sehingga pertumbuhannya minus. Anggaran penanganan wabah dan penyelamatan kebutuhan dasar rakyat yang terdampak akibat Pandemi jauh lebih prioritas. Tidak satu juga ahli yang bisa memprediksi kapan wabah ini akan berakhir,” demikian Amin Ak. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait