Jakarta, beritalima.com| – Legislator (Anggota DPR RI) Syafruddin menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan anggaran Rp.10.000/porsi tak memadai. Ia menyoroti MBG di daerah terpencil Kalimantan Timur (Kaltim)
Syafruddin menyampaikan, salah satu permasalahan utama dalam program ini adalah kondisi geografis, seperti di Kaltim yang masih memiliki banyak daerah terpencil.
Sehingga, menyulitkan akses ke layanan makan bergizi. Ia juga menyoroti masalah harga, di mana pemerintah pusat menetapkan biaya per porsi makan sebesar Rp10.000, yang menurutnya tidak mencukupi untuk daerah tersebut.
“Setelah melakukan perhitungan, biaya minimal yang diperlukan untuk satu porsi di Kalimantan Timur mencapai Rp17.000,” terangnya di Jakarta (13/1).
Anggota Komisi XII DPR RI ini menambahkan, persiapan dapur umum bukanlah perkara mudah dan memerlukan waktu serta usaha signifikan. Sehingga, dalam konteks itu, Politisi Fraksi PKB ini mengusulkan agar pengelolaan dapur umum dapat diserahkan kepada pihak TNI, yang memiliki pengalaman dalam menangani masalah ini.
Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Kaltim, Syafruddin komitmen melakukan pengawasan agar MBG tepat sasaran dan menegaskan pentingnya monitoring agar mampu meningkatkan gizi anak-anak, khususnya di tingkat SD, SMP, dan SMA.
“Saya berharap agar program ini dapat mencegah kekurangan gizi di kalangan anak-anak di Kalimantan Timur,” ucapnya.
Selain itu, Syafruddin menekankan pentingnya mengajak peran UMKM dalam penyediaan makanan, dengan syarat mereka terakreditasi agar tidak sembarangan dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Jurnalis: Rendy/Abri
