Jakarta, beritalima.com| – Legislator Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Selly Andriany Gantina meminta pemerintah pusat dan daerah merespon cepat serta tak mengabaikan peringatan dini cuaca ekstrem disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kemunculan bibit siklon tropis 96S.
Bibit siklon 96S terpantau berada di Samudra Hindia selatan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). BMKG menyatakan sistem cuaca tersebut berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, serta meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Indonesia saat libur nataru (28/12).
Selly menegaskan, peringatan dini dari BMKG harus segera ditindaklanjuti dengan langkah nyata di lapangan. “Peringatan dini yang disampaikan BMKG tidak boleh diabaikan. Pemerintah harus merespons cepat agar potensi dampak cuaca ekstrem bisa diminimalkan,” kata Selly.
Menurut Selly, pemerintah perlu memastikan kesiapsiagaan sejak dini melalui pengaktifan posko kebencanaan, penguatan sistem peringatan hingga tingkat desa dan kelurahan, serta kesiapan jalur evakuasi dan infrastruktur darurat, khususnya di wilayah yang rawan terdampak. “Jangan sampai peringatan dini hanya menjadi informasi administratif. Yang dibutuhkan adalah tindakan konkret di lapangan untuk melindungi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan kebencanaan dan sosial, Selly menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BNPB, maupun aparat di lapangan, agar penanganan potensi bencana berjalan cepat dan terukur.
Selain itu, Selly mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti informasi resmi dari BMKG serta arahan pemerintah daerah setempat. “Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Kesiapsiagaan sejak dini sangat menentukan dalam menekan risiko korban jiwa dan kerugian,” tegasnya.
Jurnalis: rendy/abri








