Lelah? Haram Hukummya

  • Whatsapp

beritalima.com – Semua orang pasti tahu jika menginjakkan kaki ke luar area stasiun pasti yang ditemukan adalah sederet pedagang yang menjejerkan dagangannya.

Sama halnya, di stasiun Depok Baru. Ketika keluar stasiun, banyak sekali pedagang yang akan ditemui. Mulai yang memakai mobil, seperti tukang buah-buahan murah, tukang somay menggunakan motor, pedagang yang menggunakan gerobak, etalase, dan bahkan hanya dengan menjejerkan dagangannya di bawah menggunakan terpal.
Terkadang beberapa pedagang berlomba-lomba teriak untuk mempromosikan dagangannya agar cepat laku. Mereka berharap sewa lapak dapat terbayarkan.

Sama halnya, yang dilakukan bu Uli. Wanita kelahiran 1985 ini mengaku terkadang ia juga sedikit “beraksi” agar dagangannya laku. Ia, berdagang di stasiun Depok baru sejak tahun 2014. Wanita asal Tasik ini, dengan hidup di Depok berharap,

“Saya sih cuma punya harapan semoga di Depok hidup saya dan keluarga saya lancar,” ujarnya.
Dagangan yang bu Uli tawarkan adalah macam-macam asesoris seperti, tongkat tol, kalung, jepitan, card pocket, dan masih banyak lagi. Ketika ditanya mengenai laku tidaknya dagangannya, ia menjawab sambil tertawa,
“Ya gimana mbak, saya baru dagang 3 hari. Jadi gatau. Biasanya saya itu bantuin suami saya masak uli.”

Ketika banyak orang menganggap hujan itu sebagai masalah, beda halnya dengan bu Uli. Ia mengatakan bahwa hujan membawa berkah. Kenapa begitu? Katanya, jika hujan banyak orang yang berteduh di dekat dagangannya. Sambil menunggu hujan reda, biasanya orang akan melihat-lihat dagangannya. Paling tidak orang yang berteduh, membeli satu dari sekian banyak dagangan yang ia jual.

Beliau berharap, usaha yang ia coba kali ini bisa membantu meringankan beban suaminya yang sehari-hari berdagang uli di luar area stasiun Depok Baru.
“Ya, saya di mana ada keuntungan, asal halal mah pasti saya lakuin. Haram untuk berpikir capek, lelah segala macem. Nih semuanya untuk dia,” ketika berbicara seperti itu, ia sambil mencium anaknya yang ada dipangkuannya saat itu. Ia juga menambahkan,

“Liat nih mbak, padahal anak saya lagi sakit eh tetep mau ikut mamanya jualan. Kasian sebenernya panas-panasan, tapi kalo saya ga jualan, gadapet pengahasilan lebih mbak.”

Memang benar apa yang dikatakan bu Uli, bahwa anaknya sakit. Terlihat sepanjang wawancara, anak itu selalu memeluk ibunya. Mata anak itu merah, dan air mata menggenang di pelupuknya. Bu Uli mengatakan memang anaknya sedikit demam.
Bisa dilihat, faktanya. Seorang Ibu yang rela mengerjakan double job untuk kehidupan rumah tangganya. Di mana ada keuntungan, pasti akan ia lakukan untuk anak dan suaminya. Ia tidak lagi memikirkan lelah, ia hanya berharap kegiatan yang dilakukan dapat meringankan beban, dan mencukupkan kehidupan anaknya.
Ya, semoga.

(Penulis : Bunga Limita Khalda L, Politeknik Negeri Jakarta)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *