JEMBER, beritalima.com | Untuk melestarikan warisan budaya, kompetisi pantun Piala Bupati Jember digelar di Taman Botani Sukorambi.
Kompetisi pantun di tahun ini, merupakan kedua kalinya yang digelar, dan mendapat respon yang cukup luar biasa dari masyarakat.
Seperti diketahui bersama, pantun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO.
“Tujuan kompetisi pantun, pertama warisan budaya,” kata Penyelenggara Kompetisi pantun Piala Bupati Jember 2023, Febrian Ananta Kahar, Senin malam (6/11/2023).
Febrian menyebut, sebelumnya di tahun 2022 lomba pantun diikuti sekitar 80an peserta. Namun di tahun 2023 kali ini, animo masyarakat mengikuti lomba pantun kedua ini cukup tinggi.
“Ada 300 lebih peserta, banyak dan sangat luar biasa. Tahun lalu pertama, 60 atau 80an peserta gitu,” sebutnya.
Sedangkan untuk peserta, ada kategori tingkat SD, SMP, SMA, Umum dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Pelaksanaan lomba pantun, dilaksanakan di Taman Botani Sukorambi Jember.
Untuk proses tahapan hingga ke final, ada proses seleksi yang sangat panjang, mulai sosialisasi selama 6 bulan, workshop, individual training dan sebagainya.
“Jadi membuat mereka atau peserta, belajar benar mengolah kata menjadikan suatu obyek menjadi sebuah tata bahasa yang indah,” ungkapnya.
Untuk karya pantun, tidak boleh hasil atau ciptaan orang lain, harus benar-benar murni karya dari peserta sendiri.
“Wajib karya sendiri, wajib mengikuti tata cara berpantun,” tegas Febrian.
Selain ratusan peserta menampilkan karya pantun terbaiknya, para peserta juga tampil dengan pakaian budaya Indonesia.
Menurut Febrian, selain mengusung tema wisata, penampilan dengan pakaian adat atau budaya menjadi poin tersendiri peserta.
“Busana, itu menjadi plus poin dari pada yang biasa. Memang ada tambahan nilai, pertama memang tata bahasa, busana, dan bagaimana mengolah dengan waktu 5 menit,” pungkasnya. (Sug)