SIDOARJO, beritalima.com | Musibah bisa menimpa saja, kapan saja, dan dimana saja. Apalagi mati, kendati tak ada yang tahu kapan saatnya, siapapun sadar pasti mengalami.
Pun demikian musibah yang dialami Sarji, warga Desa Semambung, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, tak ada yang menyangka sama sekali.
Malam itu, Kamis (1/8/2019) sehabis Isya’, istri Sarji pamit berangkat pengajian. Tak lama kemudian, Sarji melangkah ke kebun di belakang rumahnya. Sehingga, di dalam rumah tinggallah anak Sarji, Kurniawati.
Namun, juga tak selang lama, Kurniawati mendengar suara rangting-ranting di belakang rumah terbakar. Dia bergegas melihat. Benar, kebunnya dilalap api. Ia spontan teriak-teriak minta tolong.
Warga berdatangan berusaha memadamkan api. Begitu api padam, mereka justru lebih kaget lagi, karena menemukan tubuh Sarji hangus terbakar dan sudah tak bernyawa lagi.
Kejadian tragis ini telah ditangani polisi. Jenazah Sarji langsung dibawa ke RSUD Sidoarjo untuk dioutopsi. Seorang anggota Penggerak Jaminan Sosial Nasional (Perisai) bernama Luluk Sugiarti segera menginformasikan itu ke BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo.
Besoknya, Jumat (2/8/2019), Kepala Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Yuvita Isnania, bersama beberapa staf lainnya, datang di rumah duka.
Atas nama BPJS Ketenagakerjaan, Yuvita menyampaikan turut belasungkawa sedalam-dalamnya. Selain itu, ia juga menyampaikan hak yang akan diserahkan kepada ahli waris almarhum sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kehadiran kami saat ini untuk takjiah dan memberikan sekedar uang duka serta bantuan sembako sebagai rasa empati kami atas kesadaran almarhum semasih hidup dalam mengikuti program pemerintah, program BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Yuvita.
Dia menjelaskan, santunan Jaminan Kematian almarhum sebesar Rp 24 juta segera diserahkan kepada ahli waris setelah berkas-berkasnya diterima.
Dituturkan, kehilangan anggota keluarga memang tak ternilai dengan harta. Akan tetapi, lanjut Yuvita, ini bukti negara hadir saat masyarakat membutuhkan perhatian atau sedang mengalami musibah. Harapannya, santunan yang segera diserahkan nanti bermanfaat, bisa menggantikan penghasilan yang hilang karena meninggalnya pekerja.
Lebih dari itu, Yuvita juga berharap musibah yang dialami almarhum Sarji akan menggugah kesadaran pekerja yang belum daftar BPJS Ketenagakerjaan untuk segera daftar. “Perlindungan jaminan sosial ini penting dan bermanfaat. Kami berharap pekerja di Sidoarjo yang belum terdaftar segera daftar ke BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo,” ujarnya serius. (Ganefo)
Teks Foto: Kepala Bidang Kepesertaan Program Khusus BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Yuvita Isnania (tengah), bersama staf lain dan Perisai, saat hadir menyampaikan belasungkawa pada istri almarhum Sarji, Jumat (2/8/2019).