BOJONGORO, beritalma.com | Melalui Festival Ramadhan yang digelar di kelima Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) se-Jatim, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin mengajak seluruh umat, khususnya umat muslim untuk menghadirkan Islam yang indah, damai, penuh kreasi, kreativitas, dan inovasi.
“Ini akan menyaring dan menjaring potensi-potensi yang luar biasa, energi-energi seni budaya Islam yang lahir dari seniman-seniman lokal, supaya sisi religiusitas bisa kita usung, bahwa Islam itu indah,” kata Gubernur Khofifah saat membuka Festival Ramadhan Tahun 2019 di halaman Bakorwil Bojonegoro, Kamis (23/5) malam.
Gubernur Khofifah mengatakan, kreasi, inovasi dan energi yang dimunculkan dalam Festival Ramadhan tersebut akan menjadikan citra Islam yang semakin indah, damai, dan merangkul. Hal ini penting untuk dilakukan saat ini, apalagi terdapat gejolak politik yang sedang terjadi di Jakarta.
“Saya ingin mengajak kita membawa Islam yang merangkul, bukan Islam yang memukul. Setuju tidak?,” tanyanya kepada hadirin yang secara kompak langsung menjawab dengan jawaban setuju.
Khofifah lantas mencontohkan pentingnya menjaga Islam yang indah ditengah gejola politik yang sedang berkembang saat ini, dimana tersiar kabar lewat video, bahwa ada salah satu tokoh kyai asal Madura yang terperangkap saat mengikuti aksi 22 Mei 2019 di Jakarta. Kabar ini pun menjadi viral, dan membuat massa membakar Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Madura.
“Padahal kyai yang bersangkutan itu sedang berada di pesantrennya, tadi pagi kami pun bersilaturahmi dengan beliau,” ujarnya seraya menambahkan, penyebab masalah ini hanya sepele, yaitu miskomunikasi yang menjadi masif. Karena itu, kedepan diharapkan umat harus melakukan tabayyun atau klarifikasi atas kebenaran informasi yang dierima.
Melihat kasus tersebut, orang nomor satu di Jatim ini kembali mengingatkan, bahwa Islam adalah agama yang indah dan damai, dimana salah satu ibadah yang diajarkan dalam Islam adalah berpuasa. Ibadah ini bukan hanya menahan diri untuk tidak makan, dan minum, tapi juga menahan diri untuk tidak marah, melenturkan emosi yang mengeras, serta meredam ego yang fluktuatif.
“Karena pada dasarnya puasa itu mengajarkan kepada kita untuk menahan diri dari sesuatu yang seyogyanya tidak kita lakukan, ada hal yang kita harus tahan dan kendalikan,” ujarnya.
Tawarkan Generasi Millenial Ikuti Beasiswa Digital Talent di MJC
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menawarkan sebanyak 400-450 beasiswa digital atau digital talent scholarship dalam bentuk pelatihan digitalisasi lewat program Millenial Job Center (MJC) kepada generasi millenial yang tinggal di wilayah Bakorwil Bojonegoro. Hal yang sama telah ditawarkannya saat berkunjung ke empat Bakorwil lainnya.
“Secara keseluruhan, ada 1.800 beasiswa yang diberikan untuk generasi millenial di Jatim. Beasiswa tersebut berasal dari APBN melalui Kementerian Kominfo,” katanya lantas mengimbuhkan, launching program beasiswa tersebut akan dilakukan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada tanggal 27 Mei 2019 mendatang.
Ditambahkannya, pendaftaran beasiswa MJC telah dibuka mulai 20 Mei – 5 Juni 2019. Selanjutnya, Pemprov Jatim akan melihat peminatnya. Dirinya merasa optimis, terdapat sekitar 450 anak muda di Bojonegoro dan sekitarnya yang bisa mengikuti program beasiswa tersebut. Adapun tujuan beasiswa ini untuk menyiapkan generasi millenial dalam menghadapi era industri 4.0.
Dalam sambutannya, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno mengatakan, kegiatan Festival Ramadhan selama dua hari (23-24 Mei 2019) di Bakorwil Bojonegoro ini diikuti oleh 65 stan UMKM, dan diikuti oleh berbagai kalangan dari kabupaten/kota se-wilayah kerja Bakorwil Bojonegoro
Hadir dalam kesempatan ini, Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin, Bupati Bojonegoro, Wakil Bupati Bojonegoro, Wakil Bupati Lamongan, Forkopimda Bojonegoro, pimpinan PT. Jawa Pos, para sponsorship, dan masyarakat sekitar. (rr)