Lewat Fun Rally, BI Jatim Gelorakan GNNT

  • Whatsapp
Kepala BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah, dan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf (tengah).

SURABAYA, beritalima.com – Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengingatkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan BI pada 14 Agustus 2014 lalu bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen nontunai.

“Harapannya ke depan semakin banyak masyarakat bertransaksi dengan menggunakan instrumen nontunai,” kata Difi di sela pemberangkatan Fun Rally GNNT 2017 di halaman Kantor Bank Indonesia Jalan Pahlawan, Surabaya, kemarin.

Berbagai manfaat, lanjut dia, dapat dirasakan dengan bertransaksi nontunai, di antaranya kepraktisan bertransaksi dan keamanan dalam membawa instrumen nontunai dibandingkan dengan uang tunai.

Kemudian, efisiensi biaya antara biaya produksi instrumen nontunai dan biaya pencetakan, peredaran serta pengelolaan uang tunai.

“Manfaat lainnya, pencatatan transaksi secara otomatis, sehingga memudahkan dalam menghitung aktivitas ekonomi, serta meningkatkan sirkulasi uang dalam perekonomian,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, menyatakan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap GNNT. Karena, gerakan ini menjadi pemicu bagi keberhasilan pembangunan dan kelancaran perekenomian di Tanah Air.

“Pemprov sangat mendukung kesuksesan GNNT, salah satunya melalui fasilitas transaksi di tol yang sangat membantu kelancaran perekonomian,” ujar pria akrab disapa Gus Ipul ini.

Menurutnya, dengan mekanisme pembayaran tol secara nontunai maka transaksi menjadi lebih cepat dan tidak terdapat antrian di setiap gerbang tol di Jatim.

“Ini adalah dukungan terhadap kebijakan pengendalian harga di daerah agar sasaran inflasi di Jatim tercapai,” ucapnya.

Selain itu, dukungan terhadap GNNT telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sejak 2015, antara lain penandatanganan kesepakatan bersama pada 10 Desember 2015 tentang kerja sama peningkatan transaksi nontunai untuk layanan keuangan di Jatim.

Kemudian, kata dia, pengembangan ATM Samsat pada 2015 yang merupakan mesin pelayanan memanfaatkan media “SmartCard” dan digunakan oleh pemilik kendaraan bermotor sebagai wajib pajak.

“ATM Samsat untuk melakukan transaksi pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),” kata Gus Ipul.

Tidak hanya itu, Gus Ipul juga mengaku secara konsisten menerapkan transaksi nontunai dalam rangka pelaksanaan program kerja dan operasional harian kantor demi menunjang efisiensi maupun transparansi. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *