SURABAYA, beritalima.com | Seperti diketahui, obat terapi Covid-19 Ivermectin (ivermax 12) sebelumnya telah didonasikan oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Khusus Jawa Timur, Ivermectin telah diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo, S.Kep.Ns., pada 21/6 lalu.
Dan kini (14/7/2021), obat yang diburu banyak konsumen tersebut, diakui oleh Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim, ning Lia Istifhama, didistribusikan melalui tenaga kesehatan.
“Pendistribusian untuk Jawa Timur, sifatnya tidak gradakan (langsung habis). Melainkan memang sangat kami utamakan bagaimana tepat sasaran dan berlandaskan asas kehati-hatian. Itu sebabnya obat ivermectin terdistribusi melalui tenaga kesehatan,” ujar alumnus Doktoral UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut di tengah-tengah penyerahan obat pada RS Reksa Waluya Mojokerto.
“Sebagai contoh, di RS Reksa Waluya ini, kami hanya memberikan untuk 15 pasien yang positif Covid 19 kategori ringan/sedang. Kemudian di Bangkalan, juga hanya beberapa yang terdistribusi pada nakes setempat. Memang disini kami utamakan sesuai kebutuhan karena obat ini sangat banyak permintaannya. Bahkan tidak sedikit yang memberi testimoni sembuh setelah mengkonsumsi.”
Ning Lia pun menambahkan bahwa dirinya cukup terkejut dengan banyaknya kisah yang disampaikan rekan sejawatnya yang menjelaskan dampak positif dari obat ivermectin (ivermax).
“Saya bukan dokter ataupun apoteker, tapi memang yang cerita soal manfaat obat ini, jumlahnya tidak sedikit,” tambahnya.
Sedangkan drg. Ida Irmawati, M.Kes, Direktur RS Reksa Waluya yang saat itu didampingi Jekti Nugraheni (Humas RS Reksa Waluya), menyampaikan apresiasi atas bantuan obat ivermectin (ivermax 12) tersebut.
“Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan ini. Kami akan tambahkan pada inventori farmasi kami sebagai sumber sumbangan. Yang jelas kami setuju dalam rangka kehati-hatian penggunaan obat dan tentunya kami punya kebijakan pendistribusian sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku bagi rumah sakit, diantaranya prokotol dari kemenkes.”
Ida yang merupakan alumni Unair, juga menjelaskan bahwa selain masalah ketersediaan obat, masalah yang dihadapi RS adalah ketersediaan tabung oksigen.
Secara terpisah, Hj. Maisaroh Hindun, warga Bangkalan yang merupakan salah satu penerima ivermectin, juga mengaku senang dan bersyukur atas bantuan obat tersebut.
“Warga Bangkalan sebelumnya melihat beberapa reklame terkait ivermectin. Jadi banyak yang bertanya dan penasaran. Itu sebabnya, ketika sekarang saya mendapat bantuan obat, meski hanya 10 butir sesuai aturan pakai untuk 1 pasien, namun saya sangat bersyukur. Semoga HKTI terus memberikan kepedulian pada kami.”
HKTI sendiri, merupakan organisasi sosial dibawah kepemimpinan Jenderal Moeldoko. Sedangkan Perempuan Tani (Pertani) HKTI, adalah organisasi sayap di bawah naungan Dian Novita Susanto.