SURABAYA, beritalima.com | Banyak kalangan yang mensuport Lia Istifhama maju dalam bursa calon wakil walikota Surabaya.
Belum lagi suport kekuatan Tim Sembilan yang terdiri dari para kiai. Mereka berjuang membangun komunikasi dengan dua kekuatan besar, baik Machfud Arifin maupun PDIP.
Namun lagi-lagi kekuatan moral bagi Loa Istifhama sebagai keponakan Khofifah bisa menjadi oase dan momen penting.
“Support moral dari Bu Khofifah sebagai budhenya Ning Lia, menjadi harga yang luar biasa bagi kami. Relawan sudah bekerja luar biasa, kita sudah berkomunikasi dengan partai politik, kita sudah melakukan upaya support moral menjadi penting bagi kita,” jelas Yusub.
Kerja keras para relawan dan Tim Sembilan tak akan lagi menjadi beban, lanjutnya, jika sekali saja Khofifah menganggukkan kepala. Karena support moral Khofifah mengundang energi baru untuk melaju.
“Semua terbebani. Tim sembilan para kiai terbebani dan support moral ini sangat penting bagi kita. Itu akan menjadi energi baru ketika ada support moral kita bisa masuk bursa. Support moral dengan cara Khofifah memberikan dukungan. Support sebagai keluarga,” tandasnya.
Saat ditanya soal restu, Yusub enggan membocorkan. Sebab hal tersebut merupakan rahasia keluarga. Namun ia yakin Khofifah telah memberikan lampu hijau kepada Lia Istifhama.
“Pasti. Sebagai keluarga pasti mensupport apalagi punya cita-cita besar untuk membangun Kota Surabaya. Dengan tidak melarangnya saja sudah menjadi support tersendiri bagi kita,” tuturnya.
Sementara menunggu rekom PDIP pada 19 Agustus mendatang, Tim Pemenangan dan Tim Sembilan pendukung Lia Istifhama terus memastikan intensitas komunikasi dengan dua kubu. Hal ini sembari menanti kejutan dari Budhe Khofifah bagi sang keponakan.
“Artinya, kita pasarkan dengan yang kita miliki. Tapi bagi kita nggak elok pasarkan sana sini. Kekuatan dan restu ini akan menjadi penilaian oleh Machfud maupun oleh PDIP. Sudah tidak ada harga yang lain. Kecuali kalau pengin menang ya ambil Ning Lia Istifhama,” tegas Yusub. (red).
