SURABAYA, beritalima.com | Lia Istifhama atau akrab dengan sapaan Ning Lia, yang diinginkan oleh masyarakat untuk maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota yang mendaftar dari PDI Perjuangan ini mengaku optimis menjalani proses politik yang terus bergulir. Termasuk, di tahapan penentuan rekom dari partai untuk maju di Pilwali Kota Surabaya 2020.
Pengurus Fatayat NU Jatim ini menegaskan cita-citanya ingin membangun Kota Surabaya secara bersama-sama. Dia juga mengakui ada tawaran untuk menyandingkan dirinya dengan sosok dari jalur independen. Namun, tekadnya sudah bulat, melangkah bersama partai politik.
Menurutnya, itu sesuai mesin partai dan demokrasi dengan mengedepankan saluran aspirasi rakyat di parlemen.
“Saya ingin membangun Kota Surabaya yang dilakukan bersama-sama dengan partai politik, masyarakat dan semua komponen yang ada di kota Surabaya, untuk itu saya memilih mencalonkan diri lewat jalur partai politik, karena partai politik adalah instrumen demokrasi yang mengedepankan saluran aspirasi rakyat yang sah di parlemen, nantinya,” Tutur Lia Istifhama yang akrab di panggil Ning Lia (5/3/2020).
Namun tanpa mengecilkan pihak manapun, Ning Lia mengaku sabar dan rileks sambil menunggu pengumuman rekomendasi dari ketua Umum PDI-P.
“Maju sebagai kandidat adalah bentuk ikhtiar saya, dengan dorongan para pendukung yang dengan sendirinya membangun posko-posko tanpa dikomando dari saya, ya intinya kami tunggu proses politik ini, Tetap optimis karena di belakang sana ada kekuatan rakyat yang tidak boleh diabaikan, terbukti dengan banyaknya relawan yang tiap harinya turun ke tenga-tengah masyarakat “imbuhnya Ning Lia.
Keponakan Khofifah Indar Parawansa sekaligus putri politikus senior, KH. Masjkur Hasjim,MBA, MM ini juga tidak menolak namanya terus muncul di berbagai media, baik cetak, online, elektronik TV. Termasuk digadang-gadang sebagai pasangan Machfud Arifin, mantan Kapolda Jatim yang juga maju di Cawali Kota Surabaya 2020 mendatang.
“Mengalir seperti air aja Mas, semua opini yang berkembang di masyarakat harus dihargai,” ucap aktivis NU dan Ketua DPP Perempuan Tani HKTI Jatim.
Dia mengaku terus berikhtiar, Selain itu juga berkomunikasi dengan tingkatan elit parpol, dan termasuk dengan masyarakat lapisan bawah.
“Selanjutnya ada beberapa opsi yang berkembang, digadang-gadang berpasangan dengan calon dari PDIP seperti Mas Whisnu Sakti Buana dan atau dengan Pak Machfud Arifin, karena saya memilih maju lewat partai, jadi saya serahkan keputusan sepenuhnya kepada partai politik sebagai penentu rekomendasi,” pungkas alumnus UNAIR dan UINSA Sunan Ampel Surabaya, Lia. (rr).