Lia Istifhama: Lawan Corona, Jangan Kendho

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Lia Istifhama, meminta relawannya untuk turut memerangi Corona (Covid-19) dengan cara turut mengedukasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan.

“Aksi ini sudah menjadi bagian komitmen teman teman relawan untuk antisipasi Corona, masak yah harus kendho,” tutur Lia Istifhama, figur yang disebut oleh sebuah lembaga survey sebagai calon terkuat untuk posisi wakil walikota Surabaya mendatang.

Perempuan yang sebelumnya sempat viral dengan sebutan Ning Ceria dan tagline Nawa Tirta ini, terlihat masih dapat mempertahankan aksinya dalam bursa Pilwali Surabaya. Bahkan, keputusan KPU untuk menunda tahapan pilkada serentak, nyatanya tidak membuat relawan maupun loyalis ibu dua anak itu untuk mundur teratur.

“Kami ini sangat yakin Ning Lia ini paling layak di balai kota. Orangnya opo onoe dan asli wong biasa, wong sederhana. Kabeh sing kenal ngerti nek Ning Lia Iki grapyak dan enak kalau diajak komunikasi. Awake dewe butuh sosok sing ngene iki, asli gelem kerjo dan gak kementhus. Makane, relawan gak kendho blas, konsisten ndukung dan ngrewangi sampai nang balai kota”, ujar Siti Fatimah.

Kesolidan relawan Lia Istifhama memang patut diacungi jempol. Ketika wabah Corona semakin menjadi perhatian banyak orang, barisan relawannya terlihat melakukan beberapa aksi. Diantaranya pembagian masker dan hand sanitizer, di pasar Soponyono Surabaya. Minggu (22/3), kemarin.

Pasukan relawan Lia terlihat mendatangi pasar dan membagi masker pada pengunjung serta penjual. Tak ayal, kedatangan mereka membuat situasi pasar yang sedang ramai semakin heboh. Lia Istifhama yang juga turut membagikan masker secara langsung, menyampaikan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah ternyata ada saja yang memiliki kepedulian seperti ini. Kalau dibilang apa ini kampanye? Kok saya tidak sreg yah. Karena posisi saat ini, semua belum punya rekomendasi dari partai. Apalagi pilkada tahapannya ditunda. Jadi mungkin saya lebih sreg berpikir logis saat ini. Yaitu ini aksi peduli. Diambil pasar tradisional karena pasar merupakan pusat bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan, terutama pangan. Situasi di Soponyono alhamdulillah terlihat normal, menunjukkan tidak ada panic bullying. Yang jelas kami juga menyampaikan terimakasih pada bapak kepala pasar yang menerima aksi kami sebagai hal positif. Semoga pasar Soponyono juga pasar lainnya, semua dalam situasi baik dan terhindar dari wabah Corona,” ujar aktivis Nahdliyin ini.

“Kalau soal hidup dan mati, itu sudah takdir yah. Tapi manusia bisa tetap berikhtiar agar selalu sehat. Caranya yah menjaga lingkungan sehat, pola hidup sehat, dan menjaga makanan yang sehat. Sebagai contoh tentu rajin membasuh tangan dan mengenakan masker jika kita sedang sakit. Kalau soal makanan, konsumsi telur putih dan empon-empon mungkin bisa dijadikan alternatif keseharian agar tubuh selalu mendapat imun yang baik”, pungkasnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait