SURABAYA, beritalima.com | Lii Istifhama, legowo tak mendapat rekom dari parpol dalam Pilkada Kota Surabaya. Karena menurutnya, membangun Kota Surabaya dapat dilakukan oleh siapapun warga, atau tidak harus menjadi walikota-wakil walikota.
“Saya sudah tahu soal rekom PDIP. Tentu saya legowo. Ini sudah komitmen dari awal pendaftaran. Tidak perlu ada sikap protes atau lainnya. Harus menghormati. Hal ini pernah sy sampaikan pada pak Eddy Tarmidi, salah satu pengurus DPD PDIP Jatim yang juga turut mendaftar (Penjaringan Pilwali) saat itu. Saya malah bersyukur atas semua proses ini,” tutur Lia.
Ditanya kenapa tetap tenang menyikapi rekom PDIP yang tidak diturunkan kepadanya, ia menilai secara positif.
“Dari awal saya memulai tanpa ambisi, tapi menilai ini sebagai proses. Ini juga yang saya pelajari dari karakter ibu Khofifah, yang menilai berbagai hal adalah sebuah proses. Gak bisa ujug-ujug meraih sesuatu hal tanpa ikhtiar yang baik sebelumnya. Dan saya sendiri, sangat bersyukur karena simpatisan PDIP banyak sekali menjadi relawan selama proses Pilwali ini,” tandasnya.
Bahkan menurutnya, mereka secara tidak langsung menyatu sebagai keluarga besar. Kebersamaan ini yang nilainya tidak bisa dibeli dengan apapun.
“Kalau tidak ada penjaringan PDIP, mungkin saya kesulitan memiliki keluarga sambung seperti mereka, para relawan. Jadi saya ucapkan terimakasih, maturnuwun, yo rek. Semua relawan, terkhusus dari simpatisan PDIP yang secara nyata sangat tulus berproses bersama-sama. Bahkan bebrapa kali giat relawan secara natural dilakukan bersama relawan pak WSB. Saya berpikir, penting tetap membangun seduluran saklawase”, jelasnya.
Lia juga mengucapkan selamat kepada kedua Paslon dalam pilwali Surabaya.
“Selamat untuk Pak Machfud Arifin yang berpasangan dengan Pak Mujiaman dan pak Eri Cahyadi dengan pak Armuji. Insya Allah pilwali Surabaya selalu kondusif dan menjadi yang terbaik untuk Surabaya ke depan”, pungkasnya. (Red).