Lilik Hendarwati Keluhkan Syarat Legalitas PIRT

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Wanita cantik berhijab yang selalu tampil energik ini mengungkapkan, bahwa syarat legalitas usaha untuk mendapatkan PIRT sering terkendala, karena sebagian besar UMKM ini tidak memiliki rumah yang besar dan juga tidak memiliki lahan untuk membangun infrastruktur yang memadai.

Pangan Industri Rumah Tangga atau disingkat PIRT, adalah sertifikasi bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman dengan skala rumahan. Sertifikasi PIRT hanya diberikan kepada produk pangan olahan dengan tingkat risiko rendah.

Perhatian anggota DPRD provinsi Jatim ini terhadap UMKM memang luar biasa. Bukan hanya memberikan legalitas usaha saja, tetapi juga memberikan fasilitas pameran, pemberian bantuan modal dan juga membukakan jaringan pemasaran.

“Perkembangan UMKM mulai dari awal saya kumpulkan, sampai saat ini sudah lebih dari 600 UMKM. Alhamdulillah saya melihat sudah ada perkembangan yang signifikan. Memang banyak mengalami perubahan, Alhamdulillah. Selama ini saya cerita bahwa kita membantu mereka dengan pelatihan, baik itu kaitan dengan produknya, memperbaiki produknya, memperbaiki kemasannya, artinya misalnya dulu membuat kue atau minuman sekedar bisa tanpa mengindahkan rasa atau taste nya, Alhamdulillah sekarang taste nya sudah nikmat, sehingga banyak orang yang kemudian merindukan untuk menikmati produk UMKM tersebut,” terang H Lilik Hendarwati.

Bendahara DPW PKS Jatim ini mengatakan, dengan meningkatkan kualitas produk UMKM ini, maka jaringan pemasaran lebih mudah dibuka. Pesanan mulai datang, dan Lilik juga bukan sekedar menjanjikan, tetapi ketika ada kegiatan, anggota komisi C DPRD provinsi Jatim ini juga banyak membeli produk UMKM binaan nya.

“Karena kualitasnya sudah meningkat, testurnya juga sudah berubah bagus, brandingnya sudah keluar, kemasannya sudah bagus, orang malah milih produk UMKM tersebut meskipun harganya lebih mahal dari awal mula UMKM ini memproduksi makanan. Sekarang dia lebih percaya diri meskipun menjual makanan buatannya harganya lebih mahal,” sambungnya.

“Saya rasa namanya ingin berkembang, ingin lebih maju dalam berusaha, ini kan harus dengan keberanian-keberanian. Terus memberikan sentuhan yang berbeda, kualitas yang juga sudah meningkat. Kita berikan mentor di bidang marketing, agar UMKM ini selalu berupaya bagaimana dagangan mereka bisa laku, strategi apa yang harus dilakukan. Bukan hanya harus pandai digital dengan menggunakan HP dan berjualan online, tapi juga harus bisa membaca pasar. Produk apa yang sedang dibutuhkan pasar. Alhamdulillah mereka ini sangat lihai, sangat cekatan, dan produk buatan mereka selalu dicari orang. Langganan mereka bukan hanya masyarakat umum, tapi juga dinas-dinas dan instansi pemerintah,” lanjutnya.

Lilik menambahkan, UMKM binaannya setelah dianggap sukses, diwajibkan membimbing UMKM-UMKM yang baru memulai usahanya. Karena dengan saling bergotong royong, saling membantu, justru banyak dari mereka yang ternyata kebutuhan UMKM yang satu dengan yang lainnya bisa saling membeli. Bahan baku yang mereka gunakan, seringkali dibeli dari sesama UMKM.

“Alhamdulillah, dengan demikian mereka bisa berkembang bersama. Ada beberapa bahkan yang sudah menjadi eksportir. Ini yang sekarang kita bina untuk legalitas dan kualitas produknya. Sebenarnya, tujuan saya cuma satu, ingin bermanfaat bagi orang lain, ingin membahagiakan orang lain dan ingin membantu mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait