Lilik Hendarwati Sebut, Aset Laboratorium Mangkrak

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Pusat penelitian hama tanaman yang terletak di Pasuruan, sudah lama kelihatan tidak terurus. Gedung-gedungnya banyak yang rusak, disamping bangunannya juga terkesan mengerikan. Aset pemerintah provinsi Jatim ini berupa laboratorium. Dulunya, gedung ini kelihatan megah dan indah.

Menanggapi kondisi seperti itu, anggota DPRD provinsi Jatim Ir.H Lilik Hendarwati mengaku prihatin. Padahal laboratorium hama tanaman ini sangat dibutuhkan, sangat vital. Sangat disayangkan pemprov Jatim justru membiarkan gedung beserta peralatan tersebut tidak terurus.

“Sebenarnya laboratorium tersebut untuk penelitian hama tanaman yang memang dipersiapkan untuk memastikan bahwa ada obat preventif sebelum adanya hama tanaman, menurut para stafnya, sudah lama kondisi laboratorium ini mangkrak. Padahal menurut saya, laboratorium ini sangat vital. Disamping sangat dibutuhkan untuk melakukan penelitian jenis-jenis tanaman yang inovatif, bisa sebagai uji coba untuk menciptakan obat, pupuk tanaman agar bisa menghasilkan produk yang lebih bagus,” terang Anggota komisi C ini.

Bendahara DPW PKS Jatim ini mengatakan, bahwa laboratorium ini juga
digunakan oleh beberapa daerah lain. Banyak yang melakukan uji coba dengan penelitian yang mereka lakukan. Baik untuk membuat pupuk, menciptakan jenis tanaman setelah melakukan penyilangan, sehingga menjadi produk jenis tanaman yang inovatif.

“Seharusnya pemerintah lebih fokus untuk merawat dan mengganti alat-alat yang sudah tidak memenuhi standar. Sebenarnya bisa dikerjasamakan dengan universitas Brawijaya, atau Kementerian pertanian supaya laboratorium ini memiliki manfaat yang bisa menghasilkan bagi PAD pemprov Jatim,” sambung wanita cantik berhijab ini.

Lilik menambahkan, jika Pemprov Jatim bisa bersinergi dengan universitas Brawijaya setidaknya, biaya untuk pengamanan aset, kemudian juga penggunaan aset bisa dioptimalkan untuk tetap dimanfaatkan.

“Kalau bisa menggunakan fasilitas laboratorium ini secara optimal, paling tidak aset tidak menyusut terus. Laboratorium ini juga bisa digunakan uji coba pengujian sertifikasi kelayakan produk tanaman. Dan bangunan-bangunan yang sudah cukup tua itu sebenarnya kita coba mendapatkan dana perawatan untuk perbaikan, karena nanti kalau misalnya tidak diperbaiki juga akan berkurang nilai asetnya,” tandasnya.

Lilik menjelaskan lebih jauh bahwa masih banyak aset milik Pemprov Jatim yang terbengkalai. Terutama gedung-gedung yang tidak terpakai lagi. Seperti di Sidoarjo sekarang dipakai untuk sekolah SMA-SMK. Namun kondisi gedung sekolah tersebut juga memprihatinkan.

“Mereka merasa kita pinjam pakai, kan ke dinas yang semestinya merombak dan memperbaiki gedung ini. Namun pihak dinas merasa jika yang harus memperbaiki gedung tersebut adalah pihak sekolah yang menyewa. Ini terkesan saling melempar tanggung jawab. Pemprov Jatim harus turun tangan untuk merenovasi gedung-gedung yang menjadi asetnya. Kalau tidak digunakan, lahannya bisa disewakan atau dibangun untuk sekolah-sekolah, sehingga nantinya ada peningkatan PAD bagi Pemprov Jatim,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait