SURABAYA, Berita lima.com|
Vaksinasi periode kedua, atau disebut sebagai booster sudah dilakukan oleh hampir seluruh anggota DPRD provinsi Jatim, Jumat (12/3/2021). Bertempat di lobby gedung negara Indrapura, Surabaya.
Salah satu peserta vaksinasi tersebut adalah anggota fraksi Keadilan Bintang Nurani Lilik Hendarwati. Politisi PKS ini mengungkapkan bahwa dalam vaksinasi periode pertama yang dilakukan 2 Minggu yang lalu, hanya ngantuk dan lapar.
“InsyaAllah tidak ada efek samping yang selama ini digembar-gemborkan oleh media. Jika saat melakukan vaksinasi kondisi tubuh kita sehat, tidak ada gejala penyakit, kita juga tidak punya penyakit bawaan, InsyaAllah kita akan baik-baik saja,” terang Anggota komisi C ini.
Lilik mengakui jika ada beberapa seperti yang diberitakan oleh beberapa media bahwa vaksin Sinovac memiliki efek samping yang negatif, seperti muntah-muntah, badan bengkak atau ruam-ruam.
“Sebelum divaksin, kita kan dicek kondisi tubuh kita. Di tensi juga, kalau semua normal sesuai standar kedokteran, InsyaAllah semua akan baik-baik saja. Makanya pasien harus jujur. Kalau punya penyakit bawaan, seperti jantung, diabetes, mudah alergi, dll harus diceritakan kepada dokter. Jangan malu untuk berkata jujur,” sambung bendahara DPW PKS Jatim ini.
“Jika kemudian pemberitaan di beberapa media menyebutkan bahwa vaksin Sinovac menyebabkan berbagai efek samping, sepertinya itu tidak benar. Dari vaksin tahap satu sampai sekarang vaksin tahap dua, Alhamdulillah saya baik-baik saja. Efek sampingnya hanya ketika selesai divaksin mata ini rasanya ngantuk, dan perut juga lapar,” cetusnya sambil tertawa ringan.
Hal tersebut dibenarkan oleh dokter yang memberikan vaksinasi di ruang VIP, tempat pasien perempuan disuntik vaksin.
” Iya, efeknya cuma ngantuk saja. Setelah tidur, bangun tidur badan terasa lebih segar dan lebih bersemangat,” tuturnya.(yul)