SERDANGBEDAGAI, beritalima.com- Pabrik Pengolahan Sawit (PKS) mini yang terletak di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara meresahkan warga dua desa yakni warga Desa Seibamban dan warga desa penggalangan akibat air limbah yang mengeluarkan aroma bau busuk.
Hasil investigasi dan keterangan yang dihimpun dilokasi pks tersebut, Kamis (5/10) terlihat wadah atau waduk yang hanya ukuran satu rante tersebut tidak dapat menampung pembuang air limbah, sehingga air limbah bau busuk meluap kehalaman rumah warga dan begitu juga bau aroma busuk setiap hari dihirup oleh warga disekitarnya.
Warga di sekitar yang tak mau namanya disebutkan mengatakan macam mana
lah karena sama orang china lagi pula masih ada hubungan family, mau macam mana lagi, kita hanya bisa diam dan terpaksa harus menghirup bau busuk, kata seorang acik yang rumahnya berdampingan dengan lokasi limbah.
Begitu juga yang diungkapkan kepala Dusun II Desa Penggalangan, Nurmin, kepada wartawan mengatakan sudah lama hal limbah ini dilaporkan sudah diadukan ke pihak yang berkompeten dan ada anggota DPRD juga sudah datang kelokasi, namun hingga sampai saat ini tidak ada tanggapan, kata Nurmin.
Kami sering beritahukan kepada kepala Desa Penggalangan, bahkan apa bila limbah tersebut di buang pada tegah malam, ini sering kami laporkan, tetapi hanya begitu-begitu saja, begitu juga masalah jalan yang menuju ke pabrik itu, tidak sesuai untuk angkutan yang lebih dari 12 ton, sehingga jalan hancur. Ucapnya
Ditambahkan , bau busuk kadang sampai ke pemukiman kami ini bukan sekali atau dua kali, tetapi setiap hari warga disekitar itu mencium bau busuk, lain lagi air limbahnya masuk ke areal persawahan, lihat saja pohon kayu duri dilokasi limbah saja mati, apa lagi kalau air limbahnya masuk ke areal persawan ini, bisa-bisa padi kami mati juga.
” Air limbah bukan saja mengalir ke tempat kami, lanjut Kades Nurmin , tetapi air limbahnya juga mengaliri sampai ke Desa Sei Rampah, pernah kepala Desa Sei Rampah, Munajat mendatangi kemari, melihat dari mana sumber air limbah itu, kata Nurmin.
Pada hari itu, ketika di jumpai pemilik usaha, tidak berada ditempat, karena berobat ke LN, pabrik ini ada izinnya, bekingnya kuat di Mabes, dengan membilangkan seorang Jendral, tapi ini gara-gara ulah satu orang, tetapi ketika ditanya siapa orang itu, oknum utusan pabrik tidak mau menjawab, sambil berlalu oknum utusan itu pergi sambil ngoceh, pabrik ini punya izin dulu masyarakatnya menandatangani izin berdirinya pabrik, kata utusan pabrik.
Sementara itu Kepala Desa Penggalangan, Hasan Basri (Ibas) ketika dijumpai wartawan dikantornya, mengatakan, memang betul keluhan warga kami ini, namun udah kita sampaikan juga bahkan sudah datang Polisi, pihak kecamatan, anggota DPRD, tapi itulah tidak ada responnya.
Kami akui itu kadang tengah malam warga saya datang mengasi taukan limbah itu dibuang, bau busuk, tetapi mau bilang apa lagi, kalau saya meminta supaya pabrik itu ditutup, karena sudah meresahkan sekali, kata Kades Hasan Basri.