SURABAYA, beritalima.com- Pemilu identik dengan menghalalkan segala cara agar bisa menang. Ungkapan ini sering terdengar.
Banyak konstentan dalam Pemilu baik Pileg ataupun Pilkada, bahkan Pilkades, banyak menyisakan keributan. Seperti unjuk rasa yang menelan korban. Bahkan gugatan sampai ke Mahkamah Konstitusi.
Ini semua dikarenakan para peserta Pemilu hanya siap untuk menang tapi tidak siap untuk kalah. Yang pada ahkirnya menghalalkan segala cara.
Abdul Haris SH, direktur LHA (lembaga Hukum & Advokasi) LIRA, Surabaya, mengatakan, Pilkada Kota Surabaya 2020 kali ini harus diutamakan unsur kejujuran dan keadilan.
Mulai dari transparasi regulasi, penyelenggaraan pemilu baik KPU dan Bawaslu, peserta pemilu yaitu pasangan calon bersama para pendukungnya dan juga unsur dari GakKumdu.
Menurutnya, semua harus mendasari regulai dan kebijaksanaan yang sangat tinggi karena Itu syarat utama dalam kelancaran dan kesusksesan penyelanggaran pemilu.
“Kami dari pemantau pemilu LIRA Surabaya yang independet akan melakukan pemantauan secara seksama di semua tahapan pemilu. Mulai dari pendaftaran, kampanye, pencoblosan bahkan sampai rekapitulasi suara dari TPS ke kelurahan ke kecamatan sampai kembali pada KPU,” kata Abdul Haris.
Yang tidak kalah penting dalam syarat kejujuran dan keadilan dalam genyelenggaraan Pilkada, lanjutnya, yaitu syarat Integritas akanĀ netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara) dan juga para penegak hukum itu sendiri.
“Barang siapa dengan sengaja membuat keputusan dan atau melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu, akan mendapatkan sanksi pidana,” tandasnya.
Menurut Undang-Undang No.7 tahun 2017 pasal 494, paparnya, setiap Aparatur Sipil Negara, anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepada desa, Perangkat Desa, dan atau anggota dimaksud dalam pasal 28- ayat (3) dipidana Kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.12.000.000 (dua belas juta).
“Jadi jangan coba coba untuk melakukan kecurangan karena kami selalu mendengar melihat dan berbuat seperti moto dalam organisasi kami. Mari kita junjung tinggi kejujuran dan keadilan agar pilkada Rurabaya selalu kondusif, aman dengan selalu bergandengan tangan bersama-sama menjaga dan membangun Kota Surabaya itu sendiri,” pesannya.
Sementara itu, Heru Wicaksono, Sekretaris LIRA Surabaya, mengajak masyarakat untuk menyambut pilkada tahun 2020 ini dengan Kesadaran demokrasi yang tinggi.
“Khususnya Pilkada Surabaya 2020 yang akan kita hadapi bersama ini. Menurut tingkat indeks kerawanan Pilkada tahun 2020 Kota Surabaya, menjadi perhatian karna tingkat kompleksitas sumber daya manusia sangat beragam. Banyaknya pendatang di kota ini dan kepentingan golongan yang sangat tinggi, bisa menjadi faktor utama dalam kerawanan pilkada. Namun saya optimis pilkada kali ini insyaallah berjalan lancar tanpa ada kendala yang berarti,” ucapnya. (Red).