JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Lucy Kurniasari terenyuh menyaksikan kemiskinan warga Kampung 1001 Malam kolong tol Dupak Surabaya.
Legislator Dapil I Provinsi Jawa Timur (Kota Surabaya dan Sidoardjo) yang akrab Ning Lucy tersebut melakukan kunjungan ke Kampung 1001 Malam dalam rangka reses dan berbagi sembako, Jumat (26/2) petang.
Untuk mencapai Kampung 1001 Malam harus menggunakan getekpat. Menurut pengakuan warga setempat, Kampung 1001 Malam tidak pernah dikunjungi pejabat, termasuk Tri Rismaharini yang sempat dua periode menjadi Walikota Surabaya.
Hal tersebut dibenarkan Sigit Santoso, Ketua RT Kampung 1001 Malam. “Bu Risma sama sekali tidak berkunjung ke kampung kami. Begitu juga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bu Risma atau Pemkot Surabaya nggak pernah beri bantuan. Kondisi kampung kami juga sangat memprihatinkan,” jelas Sigit.
Menurut Lucy, Kampung 1001 Malam yang dihuni 180 Kepala Keluarga (KK) jauh disebut dari kehidupan layak. Lingkungannya juga tidak sehat. Kondisi kehidupan warga Kampung 1001 Malam serba kekurangan. “Mereka umumnya bekerja sebagai pemulung, pengamen, dan kerja serabutan,” jelas Ning Surabaya 1986 ini.
Ironisnya, lanjut wakil rakyat yang duduk di Komisi IX DPR RI tersebut, Risma selama menjadi walikota mengabaikan Perkampungan 1001 Malam yang masuk wilayah Pemerintahan Kota Surabaya.
“Dari kondisi dan pengakuan warga, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sungguh-sungguh tidak pernah hadir. Padahal daerah ini menjadi tanggungjawab Pemkota Surabaya,” kata Lucy.
Karena itu, Lucy yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Surabaya ini mengharapkan, Risma yang saat ini menjabat Menteri Sosial terketuk hatinya untuk berkunjung dan membantu warga Kampung 1001 Malam agar keluar dari kemiskinan.
Seharusnya tak ada alasan lagi buat Risma untuk tidak menyambangi daerah miskin dan kumuh yang tidak sempat dikunjunginya ketika 10 tahun dipercaya menjadi Walikota Surabaya.
“Kan menjadi aneh melihat Risma begitu bersemangat menyambangi gelandangan di Jakarta, sementara 10 tahun menjabat walikota Surabaya abai terhadap warga Kampung 1001 Malam yang serba kekurangan,” ungkap Lucy prihatin.
Kepada walikota Surabaya yang baru dilantik, Lucy mengharapkan, agar lebih peduli dan memprioritaskan pembangunan di Kampung 1001 Malam. Warga daerah ini bakal merasa terhormat bila walikota baru melakukan kunjungan kerja pertama ke wilayah ini.
“Hal itu setidaknya akan dapat menjadi obat kekecewaan warga setempat kepada Risma yang merupakan “mamak” dari walikota Surabaya yang baru,” demikian Lucy Kurniasari. (akhir)