LUMAJANG,beritalima.com- Jajaran kepolisian Polsek Tempursari, wilayah hukum Polres Lumajang melakukan pantau lokasi Abrasi di TPI desa Bulurejo, kecamatan Tempursari, kabupaten Lumajang, Minggu (30/12/2018). Lokasi tersebut sudah sangat mengkhawatirkan, akibat dampak dari Abrasi.
Berdasarkan data yang dilansir BPBD kabupaten Lumajang, menyatakan, “Data dari BMKG potensi bencana akibat cuaca buruk di pantai masih sangat tinggi, khususnya di empat lokasi wisata pantai, seperti Wisata Pantai Wotgalih, Wisata Pantai Dampar, Wisata Pantai Bambang, dan Wisata Pantai TPI”, ucap Wawan Hadi Siswoyo, Petugas dari BPBD Lumajang.
Dinyatakan, keadaan sepanjang pesisir pantai kecamatan Tempursari sudah mengkhawatirkan, dimana amukan gelombang air laut sangat mudah sekali menggerus bibir pantai. Warga berinisiatif memasang pagar papan untuk menanggulangi masalah abrasi tersebut, tetapi masih baru terpasang sejauh 100 M di dekat warung milik pak Marji.
Hal tersebut kurang efektif jika ditinjau dari kurun waktu jangka panjang karena papan akan semakin lapuk dan pagar yg dibuat tidak dapat bertahan lama. Oleh karena itu disarankan melakukan pemasangan bronjong yaitu menyusun batu batu sungai yg diikat kuat oleh kawat yg berfungsi memecah gelombang laut yg datang agar tidak terlalu menggerus pesisir pantai.
Kapolres Lumajang AKBP DR Muhamad Arsal Sahban SH SIK MH MM menerangkan,
“police line sudah kami pasang untuk penanda batas aman dari laut ke bibir pantai, banner peringatan juga sudah dibuatkan guna menginformasikan bahaya yg kapan saja dapat terjadiā€¯ ujar Arsal Sahban.
Jika dibiarkan dan tidak ada langkah langkah yg signifikan untuk mengatasi hal tersebut, maka abrasi akan semakin parah. menurut warga sekitar, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir efek abrasi sudah mencapai 300 meter, wilayah yg semula daratan sudah tenggelam tergerus gelombang laut. Mengingat sekarang hujan yang terus menerus, dan gelombang laut yang besar.
Oleh karena itu pencegahan berupa pemasangan bronjong sepanjang kurang lebih 2 km harus segera dilakukan untuk menanggulangi terjadinya abrasi yang lebih parah lagi. (Jwo)