Jakarta, beritalima.com| – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima 13 unit lokomotif baru tipe CC 205 buatan Progress Rail, Amerika Serikat, dan mulai menjalani tahap pengecekan sebelum beroperasi.
Kedatangan lokomotif Baru tersebut bagian dari pengadaan 54 unit sarana angkutan barang yang direncanakan. Setelah tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung (17/7).
Pengecekan dilakukan secara detail di Dipo Lokomotif Tanjungkarang, Lampung, salah satu fasilitas perawatan utama KAI di Sumatera Selatan.
Tim teknis memeriksa aspek traksi, rem, sistem keselamatan, kelistrikan, dan perangkat kontrol digital untuk memastikan bahwa lokomotif dalam kondisi prima sebelum beroperasi melayani angkutan barang, khususnya batu bara.
“Keselamatan adalah prioritas. Sebelum mulai beroperasi, setiap lokomotif harus melalui tahapan pengecekan teknis untuk memastikan keandalan sarana di lapangan,” kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Lokomotif ini akan memperkuat angkutan barang KAI, khususnya untuk komoditas strategis seperti batu bara mendukung pasokan energi nasional, serta logistik industri lainnya. Pengadaan ini bagian dari investasi sebesar USD 222,5 juta atau sekitar Rp3,56 triliun.
Sarana tambahan ini disiapkan mendukung proyeksi angkutan batu bara sebesar 111,2 juta ton dan 10,9 juta ton angkutan non-batu bara pada 2029, termasuk dari proyek Sumbagsel, Tarahan II, dan Kertapati yang diperkirakan menambah total volume.
Dengan kemampuan menarik 61 gerbong (setara 3.050 ton), satu rangkaian KA batu bara dapat menggantikan 120 truk kontainer berukuran 40 kaki. Selain menurunkan emisi CO₂ hingga 84% dibanding moda darat, angkutan berbasis rel juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan memperpanjang usia infrastruktur jalan raya.
“Kami memandang pengadaan dan pengecekan ini bukan hanya soal kesiapan teknis, tetapi juga bentuk tanggung jawab kami terhadap keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan logistik nasional,” jelas Anne.
Jurnalis: abriyanto

