SURABAYA, Beritalima.com|
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat berkat inovasi pengolahan ikan tongkol.
Kelompok PKM yang dibimbing oleh Dwitha Nirmala S Pi M Si tersebut beranggota Putri Salma Nabila (Akuakultur 2021), Lalu Lady Kurnia Aji (Akuakultur 2019), Candra Puspitasari (Akuakultur 2021), Rismanda Desy F (Fisika 2021), dan Qurotul Uyun B (Fisika 2021).
PKM PM berjudul Mewujudkan Mimpi Keluarga Sejahtera Melalui Pelatihan Wirausaha Pembuatan Biskuit Berbahan Tongkol dengan Metode Problem Based Learning di Mulyorejo Gresik dipelopori banyak hal. Putri Salma Nabila sebagai ketua kelompok mengatakan bahwa inovasi tersebut berawal dari melimpahnya komoditas ikan tongkol.
“Tentunya itu diawali dari melimpahnya ikan tongkol di lokasi. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 85% nelayan berpenghasilan di bawah rerata sehingga berdampak pada kesejahteraan keluarga,” ujar Putri.
Manfaatkan Limpahan Ikan Tongkol
Melimpahnya hasil ikan tongkol di Mulyorejo, Gresik menjadikan harga ikan tongkol cenderung rendah. Bahkan, seringkali ikan tongkol yang tidak terjual harus dibuang. Hal tersebut menjadikan para anggota karang taruna dusun setempat mengeluhkan permasalahan ini.
“Maka dari itu tim PKM affinis cookies melakukan diskusi dengan para anggota karang taruna untuk menemukan sebuah solusi. Kemudian sepakat untuk memanfaatkan ikan tongkol menjadi produk olahan biskuit,” tutur Putri.
Putri mengungkapkan bahwasanya pemilihan olahan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain karena produk biskuit ini memiliki daya simpan yang cukup lama dibandingkan dengan produk lainnya. Juga dapat menjadi branding yang unik untuk memperkenalkan dusun ini. Mengingat wilayah tersebut dekat dengan pantai sehingga dapat menarik wisatawan.
“PKM PM ini tidak hanya berfokus pada pelatihan kewirausahaan. Program yang dilaksanakan meliputi pelatihan pembuatan biskuit ikan tongkol, pengemasan, penjualan dan pemasaran. Adanya program-program tersebut diharapkan mitra mampu membentuk kelompok usaha lain hasil dari disertifikasi produk yang telah diciptakan dan selanjutnya mitra mampu memiliki pabrikasi usaha sendiri sehingga dapat menjadi desa percontohan,” lanjutnya.
Tingkatkan Keterampilan dan Pemasaran
Putri bersama tim berharap adanya PKM PM ini dapat menambah wawasan terkait pemanfaatan ikan tongkol, meningkatkan keterampilan dalam pembuatan dan pemasaran biskuit, mampu meningkatkan skill dalam berwirausaha, menciptakan wirausahawan yang mampu bersaing dalam bidang ekonomi, dan dapat membantu perekonomian warga sekitar.
“Dari PKM PM ini kita, khususnya saya banyak belajar hal baru. Sesuatu yang terkadang tidak saya lihat menjadi hal yang menarik untuk saya perhatikan. Semoga adanya PKM ini dapat menjadi gambaran bagi teman-teman UNAIR lainnya untuk mengikuti PKM tahun depan. Jangan pernah takut gagal untuk mencoba, teruslah berinovasi dan tunjukkan aksi kalian,” tutupnya. (Yul)