Lomba Dongeng Nasional, Ketum KSBN: Media Pendidikan Karakter Bangsa 

  • Whatsapp
Lomba Dongeng Nasional, Ketum KSBN: Media pendidikan karakter bangsa (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com|- Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (Ketum KSBN) Hendardji Soepandji mengatakan, lomba dongeng nasional yang diselenggarakan merupakan media penting pendidikan karakter bangsa.

“Dongeng tidak sekedar bercerita, tetapi mengalirkan energi positif dari orang tua kepada putra-putrinya untuk penguatan literasi. Serta, karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas,” ujar Hendardji di Komplek Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, aat Final Lomba Dongeng Nasional (5/12).

Hendardji menilai, dongeng bukan sekadar hiburan semata, melainkan media pendidikan karakter,.sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin yang membuka acara ini mengatakan, dongeng berperan penting menanamkan nilai luhur bagi anak. Karena, pendidikan karakter dalam pesan dongeng lebih mudah dipahami dan diterima bagi masyarakat, khususnya anak.

“Dongeng menjadi wahana, media, dan ruang kreatif bagi para anak-anak kita. Melalui dongeng dapat kita tanamkan nilai-nilai luhur yang mudah dipahami anak,” jelas Hafidz.

Hafidz apresiasi ajang Lomba Dongeng Nasional dari tingkat TK/PAUD hingga SD ini karena mengajak anak-anak untuk berkreasi sesuai kemampuan secara lebih bebas.

“Kreativitas anak harus tumbuh melalui berbagai berbagai cara, berbagai aspek dan berbagai moda. Tidak hanya melalui lingkungan pendidikan formal namun juga nonformal,” ucapnya.

Hendardji juga menilai dongeng bukan sekadar hiburan semata, melainkan media pendidikan karakter. Ia menjelaskan lomba ini menerjemahkan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Oleh karenanya, KSBN yakin lewat sarana dongeng dapat memperkuat literasi dan kearifan lokal di sekolah. Bahkan lebih jauh, KSBN berharap dua lembaga negara strategis seperti Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) dan Kemendikdasmen dapat menjadi pengawal keberlanjutan tradisi lisan Nusantara.

Dari final lomba dongeng tingkat nasional ini, para pemenang pada kategori TK/PAUD yaitu: Syahida Humaira, TK Negeri Madani Rokan Hulu Riau (Juara 1), Arseno Faresta Rizky Wibowo, TK ABA Pasekan, Sleman-D.I. Yogyakarta (Juara 2), Ratu Arumi Radika, TK Negeri Idhata Rappang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Juara 3), Qiana Putri Ramadhani, TK Al-Azhar Mandiri, Palu, Sulawesi Tengah (Juara 4), Rania Alfathunnisa Ahmad, TK Negeri Pembina 9 Tidore Kepulauan Maluku Utara (Juara 5) dan Qiana Nafeeza Salama, TK Dharma Wanita VIII, Tuban-Jawa Timur (Juara 6).

Pada kategori SD 1-3: Azkia Ayu Nur Fadhilah, SDN 1 Sukorejo, Kendal-Jawa Tengah (Juara 1), Talina Ardhani Prasetyo, SD Muhammadiyah Sapen 2, Yogyakarta (Juara 2), Aerilyn Banafsu Zulhizanur Almadinan, SD Negeri Pacitan, Jawa Timur (Juara 3), Helmi Danendra Zaya, SDN Duri Kosambi 01  Jakarta Barat, D.K.I. Jakarta (Juara 4), A’zha Hara Putri Rahmadani,.SDN Filial 010 Kongbeng, Kutai Timur-Kalimantan Timur (Juara 5), dan Tanawali Asis, UPT SD Negeri 1 Amparita, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Juara 6).

Di kategori SD 4-6, Maritza Qaireen Al Ayesha, SDN 1 Sokanegara, Banyumas-Jawa Tengah (Juara 1), Romeesa Farzana Azkadina SB, SDAl Izzah, Sorong, Papua Barat (Juara 2), Burhan Sabir Sabri Nursyamsu,.SDN 1 Centre Pattallassang Takalar, Sulawesi Selatan (Juara 3), Bilqis Aqila Sarief, SDN 004/XI Pelayang Raya, Sungai Penuh, Jambi (Juara 4), M. Zaidan Maulana,.SD Negeri 3 Selong,.Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (Juara 5), dan Aiko Shaquilla Avirio, SD Negeri 2 Mendawai-Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Juara 6).

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait