Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini langsung tertawa terpingkal-pingkal begitu melihat beberapa ibu berlomba memakan kerupuk. Tawa wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini semakin pecah ketika ada peserta yang kesulitan menggigit kerupuk yang bergoyang-goyang karena posisi nya tergantung atau juga kerupuknya terjatuh ketika tinggal seporsi kecil.
Tak sekadar tertawa, Bu Risma–panggilan warga Surabaya untuk Wali Kota Tri Rismaharini–juga berteriak menyemangati para peserta lomba terompah panjang dan balap karung. Bu Risma juga mengingatkan peserta untuk berhati-hati karena “arena lomba” yang licin karena diguyur hujan. Teriakan puluhan penonton dan pendukung peserta lomba, semakin menambah kesemarakan acara tersebut.
Itulah potret suasana keriuhan lomba olahraga tradisional antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang diadakan di halaman Taman Surya, Sabtu (13/8/2016) pagi. Mendung dan rintik gerimis, tidak mampu mereduksi kesemarakan lomba yang diikuti para lurah, camat, kepala dinas dan juga staf SKPD Pemkot Surabaya ini.
“Yang paling lucu itu ya lomba makan kerupuk. Lucunya, ketika kerupuk nya yang dimakan sudah mau habis, tapi kerupuknya malah jatuh,” ujar Wali Kota Tri Rismaharini di sela-sela lomba olahraga tradisional tersebut.
Wali kota juga acapkali mengobrol dengan peserta lomba. Seperti ketika berbincang dengan peserta lomba terompah panjang dari Bagian Humas. Di putaran pertama lomba, Bagian Humas yang diwakili oleh Hasan Mustofa, Ghufron Al Adib, Elya Nur Alamsyah dan Suyadi, sejatinya melesat di posisi terdepan. Namun, ketika hendak putar balik, kaki-kaki mereka seperti “terpaku” lantas jatuh berbarengan. “Awak mu lali balik e tah–kamu lupa kembali (ke garis star-finish) kah ,” ujar wali kota kepada Hasan Mustofa yang lantas berlanjut dengan tawa peserta.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya, M. Afghani Wardhana mengatakan, pertandingan olahraga tradisional bagi seluruh karyawan/karyawati Pemkot Surabaya, juga dari tingkat kelurahan hingga SKPD ini digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.
“Agenda seperti ini rutin kami gelar. Tujuannya agar kebersamaan dan kekompakan antar semua staf dan karyawan/karyawati dari kelurahan hingga SKPD di Pemkot Surabaya, tetap terjalin dengan baik,” jelas Afghani.
Ada empat lomba olahraga tradisional yang dilombakan. Yakni balap karung (putra/putri), terompah panjang (putra/putri), makan kerupuk (putra/putri) dan menggigit koin dalam buah pepaya (putra/putri), Afghani menyebut bahwa ini merupakan upaya Dispora agar olahraga tradisional tidak hilang ditelan kemajuan zaman. “Kenapa organisasi tradisional? Kami ingin mengaktualisasi kembali permainan olahraga tradisional yang mungin sudah banyak yang melupakan dan meninggalkan karena masuknya olahraga modern dan juga teknologi informasi. Dan syukurlah, perlombaan pagi ini sangat meriah,” sambung mantan Sekwan DPRD Surabaya ini. (*)