Longsor Susulan Di KM 16 Trenggalek Timpa Truk Pengangkut Telur

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com

Longsor susulan yang terjadi di Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek sejak beberapa hari ini, tepatnya di kilometer (KM) 16 Desa Nglinggis Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek menelan korban. Dua pengendara truk pengangkut telur bernomor polisi (nopol) AG 8231 UI tertimpa material longsor sekitar pukul 20.00 WIB saat melintas di lokasi pada Kamis (8/11).

Dari informasi yang dihimpun beritalima. com dilapangan, hingga saat ini dua penumpang truk nahas itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Soedomo Kabupaten Trenggalek.
Sebagaimana disampaikan oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo bahwa truk bak terbuka itu ditumpangi oleh Satria (27) warga Desa Bendel Putih Kecamatan Talun dan Didik (30) warga Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

“Memang benar ada dua korban luka akibat tertimpa material longsor di KM 16, masuk Desa Nglinggis Kecamatan Tugu, sekarang masih dirawat di RSUD Trenggalek, ” ujarnya saat meninjau lokasi longsor pada Jumat tanggal 9 November 2018 dini hari.

Dia (Kapolres) menambahkan, diduga korban saat itu tengah melintas di jalan nasional itu dari arah Kabupaten Trenggalek menuju arah Ponorogo. Itu dilihat dari kondisi truk yang terlihat melaui posisi truk pasca tertimpa material longsor.

“Truk menghadap kearah Kabupaten Ponorogo, jadi bisa diduga truk memang dari arah Trenggalek menuju Ponorogo,” imbuhnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya akan lebih memaksimalkan penjagaan dilokasi.

“Untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa, saat ini jalan itu ditutup total. Selain itu nantinya juga akan ada tim terpadu dari TNI/POLRI yang berjaga di sekitar lokasi. Walau sebenarnya tiap hari sudah ada, akan kita tambah jumlah personilnya baik yang dari Polsek maupun dari Koramil Tugu,” tandasnya.

Pria ramah asli Surabaya ini melanjutkan, petugas akan menerapkan sistem buka tutup di saat dan kondisi tertentu hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.

“Intensitas hujan yang tinggi disinyalir sangat berpotensi memicu terjadinya longsor susulan.Untuk jam-jam tertentu akan kami lakukan buka tutup mengingat kondisi atau karakter pada pukul 18.00 WIB rawan terjadi potensi longsor,” lanjut Didit.

Saat disinggung terkait jalan alternatif, AKBP Didit menyebut ada beberapa jalan alternatif melalui jalan perkampungan sekitar. Namun akses jalan itu hanya dapat digunakan kendaraan tertentu saja.
Untuk kendaraan bertonase besar, tidak ada jalan alternatif lain selain menunggu proses evakuasi rampung maupun memutar arah lewat Kabupaten Pacitan atau Kabupaten Kediri.

“Hanya untuk kendaraan roda dua atau roda empat skala kecil sekelas minibus yang dapat melintas. Nanti untuk penunjuk arah, akan dibantu masyarakat sekitar desa Nglinggis,” orang nomor satu dijajaran Polres Trenggalek itu. (her)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *