Jayapura- Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fachiri menyebut bukan eranya lagi, pendekatan kekerasan dikedepankan dalam menangani berbagai konflik di Papua.
Hal ini dikatakan Kapolda, kepada awak media sesaat setelah melounching Operasi Damai Cartenz 2022 dan Operasi Rasta Samara Kasih Cartenz 2022 di Abepura Jayapura, Selasa (15/2/2022).
Kedua operasi ini adalah operasi pengganti dari Operasi Nemangkawi, yang telah berjalan sejak kepemimpinan Kapolda Tito Karnavian.
“Dua ioerai besar ini adalah bagian akulumulasi operasi yang dilakukan oleh Kapolda sebelum- sebelumnya yang kemudian dikembangkan lagi oleh bapak Kapolri pak Tito dan dilanjutkan dengan kebijakan oleh bapak Kapolri Bru, bapak Listyo Sigit,”paparnya.
Dikatakan, oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit P, Polda Papua berinisiatif untuk membuat program Pemolisian yang lahir dan tumbuh dari budaya orang Papua.
“Saya sebagai Kapolda dengan berbagai pengalaman operasi di Papua, kita mengambil inisiatif yang terbaik bagaima menghadirkan Pemolisian yang lahir dari budaya Papua. Saya sampaikan tadi bahwa bapak Kapolri dengan Presisinya, yakni Prediktif, Responsibilitas dan Penegakan hukum berkeadilan. Sebetulnya, ini sudah tumbuh dimasyarakat, merka mau kita kerja dan kerja nyata ,” ucapnya.
Dengan dua operasi tersebut kata Kapolda, nantinya Polisi tidak lagi didepan dalam segala hal, namun mendorong berbagai elemen masyarakat untuk berperan aktif dan tampil ditengah-tengah masyarakatnya.
“Jadi banyak tokoh dan peran masyarakat dilingkungannya, ada yang tokoh adat, Masyarakat, pemuda, perempuan, pendidikan dan lainnya
Polisi mau sekrang dibelakang, kita mau melakukan kegiatan yang dibiayai oleh Polri ini untuk mengajak peran aktif semua stakeholder . Mudah -mudahan dengan peran serta itu mereka tidak nganggur, dan dapat berkinerja aktif membantu kami kepolisian melakukan pendekatan- pendekatan lain kepada masyarakat,”paparnya.
“Sudah bukan eranya lagi, polisi yang didepan, sudah bukan eranya lagi, polisi itu sebagai pemain pengganti, tapi kami mau mereka bekerja dan kami dibelakang,”sambungnya.
Dijelaskan, dalam dua operasi tersebut, yakni untuk Damai Cartenz fokus pada penanganan separatis, namun untuk penegakan hukum bukan bertempur. Smeentara untuk operasi Rastra Samara Kasih Cartenz menangani semisal Binmas Noken dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.
“Untuk Damai Cartenz, fokus pada penanganan separatis, dan dia fokus pada penegakan hukum bukan tempur. Tetapi dalam sisi penegakan hukum itu, kami juga memberikan edukasi dan pembelajaran bagaimana penegakan hukum kepada masyarakat. Dalam operasi Nemangkawi dulu ada mau dibentuk kampung Binmas Noken, ini yang mau diwujud nyatakan dengan program Rastra Samara Kasih Cartens,”ungkapnya.
“Kita akan berupaya mengurangi kekerasan, kita bersama- sama pemerintah daerah akan mendorong bagaimana mewujudnyatakan kesejahteraan itu ada ditengah-tengah masyarakat. Saya juga berharap biarlah pemerintah daerah itu didepan dan kami semua percaya pemerintah dia mampu untuk mengajak masyarakat nya menuju kesejahteraan yang baik,”pungkasnya.